Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Manfaatkan Teknologi Insinerator

Sampah Musnah, Jakarta Bersih

Minggu, 12 Maret 2023 07:30 WIB
Area pengeringan sampah lama untuk diproduksi menjadi bahan bakar alternatif (RDF) di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/2/2022). (ANTARA/HO-DLH DKI Jakarta//aa. Handout DLH DKI Jakarta).
Area pengeringan sampah lama untuk diproduksi menjadi bahan bakar alternatif (RDF) di TPST Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (13/2/2022). (ANTARA/HO-DLH DKI Jakarta//aa. Handout DLH DKI Jakarta).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kalangan pemerhati sampah mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memanfaatkan teknologi insinerator untuk menyelesaikan masalah persampahan di Ibu Kota. Teknologi ini efektif memusnahkan sampah sekaligus menghasilkan energi listrik.

“Sudah banyak diterapkan dan terbukti sangat efektif. Sep­erti di Singapura, Jepang, Korea Selatan dan sejumlah negara lain di Eropa,” kata Ketua Umum Koperasi Energi Terbarukan Indonesia (Kopetindo) Widi Pancono saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Menurutnya, penyelesaian masalah persampahan di Jakarta sudah sangat mendesak dilaku­kan. Solusinya pun diharapkan mengaplikasikan cara-cara dan metode yang sesuai, efektif dan optimal, tanpa harus menimbul­kan dampak sampingan yang justru merusak lingkungan.

Baca juga : Partai Garuda: Manfaatkan Teknologi Untuk Royalti Musisi

Apalagi, di Jakarta yang setiap hari menghasilkan 8.000-8.5000 ton sampah. Apalagi Pemerintah sudah berkomitmen menghentikan pembangunan TPA atau Tempat Pembuangan Akhir sampah pada 2030.

Widi sependapat dengan Dirjen Pengelolaan Sampah, Lim­bah dan B3 Kementerian Ling­kungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Rosa Vivien Ratnawati yang mengatakan, gas metan dalam sampah di TPA menyum­bang emisi gas rumah kaca.

“Tahun 2040 tidak akan ada TPA lagi. Itu cita-cita mulia,” kata Widi mengutip Dirjen Rosa.

Baca juga : Prabowo-Ganjar Bisakah Berjodoh

Menurutnya, teknologi insinerator menghindari sampah yang terus dibiarkan menumpuk. Sampah yang tidak segera diba­kar itu akan berbahaya, karena sangat berpotensi menimbulkan gas methan yang sewaktu-waktu bisa meledak.

“Tapi kalau sampah setiap hari dibakar habis, tentunya tidak akan terpapar gas methan ke udara, sehingga udara Jakarta lebih bersih,” katanya.

Menurutnya, teknologi ini sesuai dengan karakteristik Jakar­ta. Dengan jumlah sampah yang sangat besar dan lahan terbatas, maka mengolah sampah untuk menghasilkan energi listrik jelas lebih sesuai.

Baca juga : Pastikan Sembako Murah Sampai ke Pelosok, BUMN Gelar Pasar Rakyat di Gresik

“Teknologi insinerator meng­hasilkan energi listrik terbaru­kan, sehingga dapat menambah bauran energi listrik terbarukan di sistem pembangkitan PLN,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.