Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tinggal di Inggris

Aktor Papua Apa Bisa Diringkus

Selasa, 3 September 2019 09:41 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Foto: Istimewa)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Istana membongkar aktor intelektual di balik kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Namanya Benny Wenda. Pimpinan Gerakan Papua Barat Merdeka ini, kini tinggal di Inggris. Yang jadi pertanyaan, apakah pemerintah bisa meringkusnya?

Adalah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, yang menyebut nama Benny Wenda. Eks Panglima TNI itu juga memperjelas informasi samar terkait nama aktor penunggang kerusuhan di Bumi Cenderawasih yang beredar selama ini.

“Ya jelas toh, jelas Benny Wenda itu (aktor kerusuhan),” ujar Moeldoko di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Diduga Ikut Demo Papua Merdeka, 4 WNA Australia Dideportasi

Benny adalah pimpinan gerakan Papua Barat Merdeka. Selama ini, ia melakukan, pergerakan politik di luar negeri. Ia mendapat suaka politik dari Inggris pada 2002. Bahkan, pernah didapuk penghargaan dari Dewan Kota Oxford sebagai juru kampanye damai untuk demokrasi.

Menurut Moeldoko, Benny kerapkali menyebarkan informasi tidak benar kepada pihak asing. Termasuk, kepada masyarakat Papua. “Dia mobilisasi people mass. Memobilisasi informasi yang missed, yang tidak benar. Itu yang dia lakukan di Australia, di Inggris,” ujarnya.

Lalu, bagaimana mengantisipasi pergerakannya? Moeldoko mengatakan, pemerintah akan melakukan pendekatan politik. Bukan pendekatan militer.

Baca juga : Liverpool Sempurna, Chelsea dan MU Imbang

“Ini persoalan politik, jadi pendekatannya politik. Nggak bisa pendekatannya militer. Lebih politik, karena dia bergerak di peran politik,” ucapnya.

Pemerintah juga akan melakukan komunikasi dengan pemerintah Inggris terkait aktivitas Benny, yang menggalang dukungan untuk kemerdekaan Papua. “Seperti diplomasi. Pastilah dilakukan,” ujarnya.

Menko Polhukam Wiranto mengatakan, aktivitas Benny di luar negeri sudah dilakukan sejak lama, dan kerap menyebarkan informasi palsu. Seperti kabar pelanggaran HAM dan penelantaran oleh pemerintah pusat terhadap Papua. Eks Menhankam/Pangab itu menyebut, Benny sebagai bagian dari konspirasi untuk menjatuhkan citra pemerintah Indonesia.

Baca juga : Southampton Vs MU, Ujian Trisula Anyar

“Mereka selalu melakukan provokasi di luar negeri, seakan-akan Indonesia tidak mengurus Papua-Papua Barat,” kata Wiranto di kantornya, kemarin.

Sebelumnya, pemerintah pernah menerbitkan red notice atas nama Benny Wenda pada 2011. Namun, kabarnya permintaan penangkapan itu diabaikan Interpol. “Karena mereka menganggap itu sangat politis,” kata Benny, dalam surat terbukanya yang dirilis pada 2016. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.