Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemajuan Teknologi Picu Peningkatan Keterlibatan Perempuan Dalam Terorisme

Rabu, 24 Mei 2023 11:19 WIB
Foto: Humas BNPT.
Foto: Humas BNPT.

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melihat, keterlibatan perempuan dalam terorisme meningkat. Peningkatan keterlibatan perempuan ini dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya adalah kemajuan teknologi.

Deputi Kerja Sama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto menyampaikan, hal ini diperkuat dengan data penelitian yang dilakukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) bersama sejumlah lembaga riset pada tahun 2020.

Penelitian itu menunjukkan, perempuan, generasi muda, dan aktif di internet memiliki indeks potensi terpapar radikal terorisme yang tinggi.

Baca juga : Dukung Teknologi Rumah Pintar, TP-Link Hadirkan Tapo T100

“Survei tahun 2020, perempuan generasi muda dan aktif di internet mencatat indeks potensi radikalisme lebih tinggi sehingga rentan terpapar narasi radikal,” kata Andhika, dalam forum Joint Synergy to Eradicate Terrorism: Narasi Gen Z Saring Sebelum Sharing, Selasa (23/5).

Namun demikian, dirinya mengatakan, hal ini tidak berarti laki-laki tidak rentan terhadap terorisme. Kelompok teror memanfaatkan kerentanan masyarakat.

Sehingga baik laki-laki maupun perempuan, dari berbagai latar belakang sosial berpotensi terpapar. Karena itu, perlu adanya sinergi dalam memberantas terorisme hingga ke akarnya.

Baca juga : Bullying Kerap Terjadi, Ingrid: Satgas Penanganan Kekerasan Anak Harus Dibentuk

Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian sekaligus pakar terorisme Noor Huda Ismail mengatakan, memberantas terorisme tidak cukup dengan melakukan kontra narasi dan meluruskan pemahaman yang ekstrem saja.

Namun juga, mengelola teknologi yang dipakai dalam mempropagandakan paham tersebut dalam hal ini media sosial. Selain itu, literasi digital juga harus ditingkatkan agar masyarakat bijak dalam bermedia sosial.

“Media sosial memerdekakan mereka (masyarakat) untuk bergabung (ke kelompok teror), asal pegang handphone bisa kena, radikalisasi tidak berbicara secara paham saja tapi juga teknologi, perlu kerja sama semua pihak termasuk pengelola teknologi informasi,” tutur Noor Huda.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.