Sekjen KLHK Ajak Mahasiswa Fahutan IPB Terapkan Transglobal Leadership

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono menghadiri Studium Generale, di Kampus IPB Darmaga, Bogor, Sabtu (24/6). 

Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa Fahutan IPB University ini dalam rangka menyambut 60 Tahun IPB University.

Dalam sambutannya, Bambang menyampaikan paparannya tentang Transglobal Leadership dan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca juga : Sekjen LHK Ajak Generasi Muda Gaungkan Kepemimpinan Transglobal

"Pola kepemimpinan transglobal lahir sebagai akibat kompleksitas permasalahan yang dihadapi oleh seorang pemimpin di era global, yang dibangun dan dibentuk berdasarkan beberapa elemen, yaitu kecerdasan kognitif, kecerdasan moral, kecerdasan emosional, kecerdasan budaya, kecerdasan bisnis, dan global intelejensia," tuturnya.

Menurut Bambang, keenam kecerdasan kepemimpinan transglobal ini dapat didayagunakan dalam penerapan peraturan perundang-undangan cipta kerja berbasis pengelolaan lanskap terpadu untuk mewujudkan pembangunan dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan hidup.

"Pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan berkelanjutan berbasis landscape-seascape membutuhkan aktualisasi transglobal leadership," ujarnya.

Baca juga : Sekjen KLHK Ajak Warga Gercep Lindungi Dan Kelola Lingkungan Hidup

Dekan Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (Fahutan) IPB University, Naresworo Nugroho menyampaikan, IPB  telah menggelar Kongres Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Kehutanan (FOReTIKA) di Medan, Sumatera Utara.

FOReTIKA dan Kementerian LHK sepakat akan ada mata kuliah khusus bertajuk Forestry Update yang setara dengan 2 SKS.

"Mata kuliah khusus ini akan diberikan kepada seluruh mahasiswa kehutanan di seluruh Indonesia, dengan 14 kali pertemuan," ungkap Naresworo.

Baca juga : Sekjen KLHK Ajak Semua Pihak Lindungi Dan Kelola Lingkungan

Dekan Sekolah Pascasarjana IPB University, Dodik Ridho Nurrochmat, menambahkan, tentang bagaimana meningkatkan daya saing lahan hutan melalui multiusaha kehutanan.

"Mengelola sumber daya alam harus memenuhi prinsip keadilan, prinsip kemakmuran, dan prinsip keberlanjutan sesuai dengan amanat dalam UUD 1945 yaitu bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan sebesar-besar kemakmuran rakyat," ungkap Dodik yang juga Guru Besar Kebijakan dan Ekonomi Kehutanan IPB University.

Acara yang dimoderasi oleh Haruni Krisnawati, Peneliti pada Pusat Riset Ekologi dan Etnobiologi BRIN ini berlangsung interaktif. Para mahasiswa Fahutan IPB University terlihat antusias dengan paparan para narasumber.■
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.