Dark/Light Mode

Sampah Plastik Sekali Pakai Naik Dratis, KLHK Ajak Mahasiswa Teriakin Produsennya

Kamis, 8 Juni 2023 01:21 WIB
Ilustrasi sampah plastik sekali pakai. (Foto: Unsplash/Ariungoo Batzorig)
Ilustrasi sampah plastik sekali pakai. (Foto: Unsplash/Ariungoo Batzorig)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sampah plastik sekali pakai terus naik setiap tahunnya. Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Novrizal Tahar minta produsennya diteriakin dan disanksi saja.

Hal itu disampaikan Novrizal saat memberikan pemaparan di acara World Environment Day 2023 bertajuk “Solution to Plastic Pollution, Collaboration Action Center ILUNI UI” akhir pekan lalu. 

Secara tegas, ia meminta masyarakat agar tidak membeli produk-produk dari para produsen yang tidak memiliki komitmen terhadap Extended Producer Responsibility (EPR) atau tanggung jawab untuk menarik kembali bekas kemasan produknya dari masyarakat. Itu dilakukan untuk memberikan sanksi kepada para produsen tersebut. 

“Sekarang menurut saya, tugas kita semua, teman-teman mahasiswa, alumni UI (Universitas Indonesia), mari kita teriaki produsen-produsen yang nggak komitmen terhadap Extended Producer Responsibility ini," imbau Novrizal. 

"Kita berikan sanksi, nggak kita beli barang-barangnya kalau bisa, sehingga mereka punya komitmen untuk itu,” sambungnya.

Baca juga : Waka BPIP Ajak Mahasiswa Teladani Ajaran Trisakti Bung Karno

Ia membeberkan data yang mencengangkan terkait peningkatan sampah plastik di Indonesia. Di mana, pada tahun 1995 komposisinya masih sekitar 9 persen dari seluruh sampah di Indonesia, namun sekarang sudah di angka 18,2 persen. 

“Jadi, meningkat tajam terus walaupun di lima tahun terakhir atau mungkin sekitar satu dekade ini kita juga sangat masif menyampaikan untuk melawan ini semua,” tukasnya.

Menurutnya, salah satu penyebab permasalahan sampah plastik di Indonesia adalah berkembangnya budaya perilaku masyarakat yang menggunakan barang yang sifatnya sekali pakai dan mudah menjadi sampah, dimana sebagian besar barang tersebut terbuat dari plastik. 

“Sebagian besar sampah yang dibuang dalam kondisi tercampur atau tidak dipilah, sehingga proses pengolahan sampah termasuk sampah plastik belum optimal dan masih banyak yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir atau TPA,” ucapnya. 

Karena itu, dia pun meminta masyarakat untuk membatasi penggunaan plastik sekali pakai dan memiliki gaya hidup minim sampah melalui pencegahan sampah plastik sekali pakai, belanja tanpa kemasan, dan melakukan pemilahan sampah dari rumah. 

Baca juga : Bamsoet Ajak Mahasiswa UNPERBA Optimalkan Bonus Demografi

Dia juga mengutarakan bahwa berbagai kebijakan seperti Perpres 97 tahun 2017, di mana pada tahun 2025 ditargetkan 100 persen pengolahan sampah di Indonesia bisa dilakukan dengan baik dan benar, ini masih jauh. 

Begitu juga dengan pencapaian target Perpres 83 tahun 2018, di mana target untuk bisa mengurangi 70 persen sampah ke laut sesuai janji Indonesia ke dunia internasional, itu juga masih sulit terpenuhi. 

“Kemudian kita ada regulasi-regulasi lainnya misalnya terkait dengan Extended Producer Responsibility, di mana produsen itu di hulu punya tanggung jawab sekarang. Jadi, bukan volunteer lagi, tapi mandatory sebenarnya, juga masih belum maksimal,” tuturnya. 

Dia mengatakan hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018 menunjukkan bahwa dari berbagai persoalan lingkungan, indeks ketidakpedulian paling tinggi itu adalah dalam hal pengelolaan sampah, di mana sebanyak 72 persen orang Indonesia tidak peduli terhadap sampah. 

“Ini belum dilakukan lagi surveinya, mudah-mudahan sudah berubah banyak,” ungkapnya. 

Baca juga : Jaga Kekayaan Alam Indonesia, Heikal Safar Ajak Masyarakat Ikut Gerakan Priboemi

Dalam mengatasi permasalahan sampah plastik yang tidak mudah terurai secara alami, Novrizal meminta kepada para produsen untuk membangun industrialisasi pengolahan sampahnya sendiri. 

“Untuk itu perlu intervensi teknologi,” katanya. 

Untuk menunjukkan dukungan terhadap pengurangan sampah plastik yang terus meningkat hingga saat ini, Ketua Panitia Acara, Iwan Budisusanto mewajibkan semua ILUNI UI yang ikut dalam acara ini untuk membawa tumbler. 

“Panitia menyediakan air mineral di galon untuk kebutuhan minum saat acara berlangsung. Apabila air di tumbler habis, silahkan mengisi air dari galon yang telah disediakan panitia,” ujarnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.