Dark/Light Mode

Akselerasi Swasembada Gula

Kementan Terapkan Program Taxi Alsintan Perkebunan

Selasa, 11 Juli 2023 18:38 WIB
Alsintan untuk perkebunan. Foto: Istimewa
Alsintan untuk perkebunan. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah fokus memacu produksi tebu nasional untuk meningkatkan stok dalam memenuhi kebutuhan gula dalam negeri sehingga swasembada gula konsumsi terwujud.

Melalui Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP), Kementan mengaktualisasikan program Taxi Alat Mesin Pertanian (Alsintan) dengan menggandeng pelaku usaha alsintan.

"Pada kesempatan kali ini, saya sangat mengapresiasi PT PG Rajawali II karena telah mendorong revitalisasi PG Sindanglaut untuk mulai giling pada tahun 2023 yang telah idle sejak 2020. Saya juga sangat mengapresiasi kerja sama antara Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Jenderal PSP dengan PT Corin dalam menginisiasi Model Taksi Alat Mesin perkebunan (TITAN)," demikian dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) didampingi Direktur Jenderal Perkebunan melakukan panen tebu di Desa Sidamulya kecamatan Astanajapura, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (11/7).

Program ini diharapkan dapat menekan biaya usaha tebu seminimal mungkin. Paket TITAN menyediakan alsintan dari pengolahan lahan, tanam, budidaya, panen yang dapat di akses oleh pekebun dan disediakan oleh pabrik gula melalui mekanisme kemitraan.

"Tentunya ini didukung dengan penyediaan dana kredit usaha rakyat (KUR)," sambungnya.

Baca juga : Ganjar Lanjutkan Program Seribu Embung Di Jateng

Mentan menegaskan, aktualisasi program Taxi Alsintan sangat penting untuk mempercepat target yang ditetapkan Kementan mulai tahun 2019 yakni Indonesia bisa mencapai swasembada gula konsumsi pada tahun 2024.

Terkait upaya pencapaian swasembada gula konsumsi sebesar 3.2 juta ton, perlu dilakukan upaya mengatasi kesulitan mencari tenaga kerja kebun sehingga perlu dioptimalkan pemanfaatan mekanisasi untuk komoditas tebu.

Saat ini, berlangsung kerja sama antara Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Jenderal PSP dengan PT Corin dalam menginisiasi model taksi alat mesin perkebunan (TITAN). Program ini diharapkan dapat menekan biaya usaha tebu seminimal mungkin.

"Paket TITAN menyediakan alat mesin mulai dari pengolahan lahan, tanam, budidaya, panen yang dapat diakses oleh petani dan disediakan oleh pabrik gula melalui mekanisme kemitraan," ucapnya.

Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah menambahkan dalam rangka peningkatan produksi dan produktivitas tebu serta pengembangan lahan tebu rakyat yang masuk dalam lokasi kawasan pertanian nasional prioritas dilakukan program ekstensifikasi dan intensifikasi tebu untuk mendukung Percepatan Swasembada Gula Konsumsi.

Baca juga : Pertamina Genjot Program Transisi Energi

Produksi gula nasional Tahun 2022 mencapai 2,4 juta ton atau naik 2,1 persen dibandingkan produksi Tahun 2021 yang sebesar 2,35 juta ton. Produksi tersebut berasal dari produksi giling tebu dalam negeri oleh pabrik gula dan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan gula konsumsi sebesar 3,2 juta ton. Sehingga masih dibutuhkan tambahan produksi untuk swasembada sebesar 850 ribu ton.

Untuk mempercepat produksi tebu atau gula konsumsi dalam negeri maka dilangsungkan Program Taxi Alsintan Perkebunan.

Dikatakan, program Taxi Alsintan Perkebunan solusi masalah yang selama ini dihadapi yaitu tenaga kerja semakin langka, petani harus mendatangkan tenaga kerja dari luar daerah, dan upah tenaga kerja yang relatif semakin mahal berkira Rp 100 ribu per hari ditambah menyediakan konsumsinya.

Sehingga hadirnya Taxi Alsintan Perkebunan ini menjadi solusi untuk tenaga kerja dan menekan biaya serta mempercepat olah tanah, tanam, panen hingga pasca panennya.

Perlu diketahui, pada tahun 2023 ini, Kementan telah mengalokasikan program peningkatan produksi dan produktivitas berupa intensifikasi seluas 4.700 hektar.

Baca juga : Kolaborasi Pertamina Dan Kemenparekraf Dukung Industri Perhotelan Di Jawa Barat

Untuk Kabupaten Cirebon sendiri dialokasikan kegiatan Rawat Ratoon dengan luas 100 ha. Berdasarkan data taksasi awal (Maret), Indonesia memiliki luas areal tebu nasional tahun 2023 seluas 509.608 Ha dengan produksi tebu sebesar 37.463.341 ton.

Untuk luas areal tebu di Jawa Barat seluas 17.590 Ha dengan produksi tebu 1.138.757 ton, dan Kabupaten Cirebon luas eksisting seluas 4.166 Ha dengan produksi 269.703 ton.

Pada perkebunan tebu, meskipun perkebunan rakyat mendominasi penguasaan lahan tetapi total lahan yang dikuasai swasta mencapai 41,2 persen dari total luas areal tebu nasional yaitu seluas 209.958 Ha. Adapun luas lahan tebu rakyat adalah 299.650 Ha.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.