Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hari Mangrove Sedunia
Sekjen KLHK Gelorakan Semangat Menanam Mangrove Di Indramayu
Sabtu, 29 Juli 2023 18:18 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Memperingati Hari Mangrove Sedunia (HMS), Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono melakukan penanaman mangrove bersama Alumni Fakultas Kehutanan dan Lingkungan (HAE) IPB University Komisariat Daerah Jawa Barat.
Penanaman mangrove seluas 2 ha dilakukan bersama masyarakat di Desa Benda, Kec. Karangampel, Kab. Indramayu, Sabtu (29/7).
Kegiatan tersebut didukung oleh PLN Nusantara Power, Perum Perhutani Divisi Jabar Banten, Agro Wahana Bumi, dan CTI.
Bambang dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih kepada Wakil Gubernur Jawa Barat, Bupati Indramayu, Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan IPB University komisariat daerah Jawa Barat beserta seluruh komponen masyarakat yang telah mendukung pelestarian ekosistem mangrove dan mendedikasikan dirinya dalam memelihara dan merawat mangrove.
Baca juga : Orang Muda Ganjar Gelar Pelatihan Daur Ulang Limbah Menjadi Sabun Di Blitar
Dikatakan Bambang, sebagai negara dengan ekosistem mangrove terluas di dunia, Pemerintah menaruh perhatian serius terhadap ekosistem mangrove.
Indonesia merupakan pemilik 23% atau 3,36 juta hektar dari luas total mangrove dunia. Indonesia memiliki 43 jenis mangrove tropis atau mewakili 80% dari mangrove tropis dunia.
Oleh karena itu, Indonesia memiliki keanekaragaman spesies mangrove tertinggi di dunia, di mana penyebaran terbesar adalah di wilayah pesisir Sumatera, Kalimantan, Papua dan Jawa.
Multi-fungsi ekosistem mangrove, keberadaannya sangat penting sebagai tempat berkembang biak dan pemijahan biota laut, penyediaan makanan, kayu, bahan bakar, dan obat-obatan.
Baca juga : Pena Mas Ganjar Adakan Gerakan Penanaman Mangrove Di Demak
Mangrove juga memainkan peran penting dalam mengurangi dampak perubahan iklim seperti mengurangi risiko gelombang dan cuaca ekstrim, melindungi pantai dari abrasi/erosi pantai, menghambat intrusi air laut dan menjaga kualitas air dari ancaman polusi.
Ekosistem mangrove mampu menyimpan 800-1200 ton C/ha cadangan karbon atau 4-5 kali hutan terrestrial, di mana 80% karbon tersimpan dalam tanah. Hal ini disebabkan akibat proses dekomposisi bahan organik yang lambat karena ekosistem mangrove yang selalu tergenang air.
“Diharapkan peran serta seluruh elemen bangsa untuk bahu-membahu memberikan kontribusi dalam rehabilitasi dan pelestarian hutan mangrove Indonesia. Mari kita gelorakan semangat menanam, merawat dan menjaga mangrove kita,” seru Bambang.
Menurut pria jebolan doktor Brawijaya ini, keterlibatan masyarakat begitu penting dalam keberhasilan program rehabilitasi Mangrove. Karena masyarakat, khususnya di pesisir pantai sangat memahami habitat mangrove yang selama ini dijadikan pendapatan dan penghidupan mereka. Habitat mangrove yang baik, tentu akan memberikan manfaat.
Baca juga : Peringati Hari Mangrove Sedunia, Apical Tanam 3.000 Pohon Mangrove di Jakarta
“Mari kita terus menjaga ekosistem mangrove yang ada, dengan melakukan penanaman secara kontinyu, agar keseimbangan alam, dan kehidupan biodiversitas tetap berlangsung untuk generasi kini dan mendatang,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum turut mengajak seluruh masyarakat untuk berpartipasi dalam pelestarian lingkungan, termasuk ekosistem mangrove.
“Mari kita menanam, memelihara, merawat dan melindungi mangrove dan lingkungan hidup secara umum,” ucapnya.■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya