Dark/Light Mode

Kapolri: Stabilitas Keamanan ASEAN Jadi Modal Penting Keberhasilan Pembangunan Ekonomi

Kamis, 19 September 2019 12:23 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Foto: Istimewa)
Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kapolri Jenderal Tito Karnavian memimpin delegasi Polri dalam Konferensi ASEANAPOL 2019 di Hanoi, Vietnam, Rabu (18/9). Dalam pertemuan itu, Tito menyoroti pentingnya kerja sama kepolisian antar negara-negara ASEAN dalam mewujudkan stabilitas keamanan di kawasan Asia Tenggara.

“Khususnya dalam penanggulangan kejahatan transnasional untuk mendukung terselenggaranya pembangunan ekonomi menuju kemajuan dan kesejahteraan bangsa,” kata Tito dalam keterangan yang diterima redaksi, Kamis (19/8).

Menurut Tito, hal itu tidak bisa dipisahkan dari peran penting negara-negara ASEAN dalam dinamika ekonomi dunia. Ketahanan dan pertumbuhan ekonomi negara-negara Asia Tenggara yang cukup unggul telah menjadi perhatian utama dunia di tengah kemelut perdagangan dan ekonomi dunia.

“Keunggulan dan keberhasilan ekonomi negara-negara ASEAN hanya akan dapat terwujud dengan terpeliharanya stabilitas keamanan yang optimal,” ujarnya.

Baca juga : Menaker: PKB Ciptakan Kenyamanan dan Kebahagiaan dalam Bekerja

Oleh karena itu, Tito menekankan, kerja sama di antara Kepolisian negara ASEAN memainkan peran penting. Selain itu, Konferensi ASEANAPOL ini punya peran yang sangat strategis dalam upaya mengoptimalkan kerja sama kepolisian di kawasan Asia Tenggara.

“Kerja sama tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan bidang operasional, seperti tukar menukar informasi dalam pencegahan kejahatan secara dini maupun penindakan, pencegahan dan penanganan kejahatan di kawasan perbatasan, serta berbagai bentuk komunikasi dan koordinasi dalam penegakan hukum,” jelas dia.

Selain itu, kata Tito, kerja sama diselenggarakan dalam bidang pengembangan kapasitas yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan kepolisian serta berbagai bentuk diskusi dan kursus intensif dan berkelanjutan.

Di samping itu, Tito menyampaikan dukungan secara terbuka terhadap upaya untuk memperkuat aspek operasional ASEANAPOL melalui pembangunan pusat data yang kuat dan terintegrasi. 

Baca juga : Din Syamsuddin: BJ Habibie Adalah Tokoh Yang Berjasa Besar Bagi Pembangunan Bangsa Indonesia

Tito menggarisbawahi,  upaya tersebut hanya dapat terwujud bila terdapat keinginan yang kuat dari seluruh organisasi kepolisian anggota ASEANAPOL dan pemerintah negara-negara anggota.

Kemudian, Tito mengingatkan bahwa tantangan yang akan dihadapi dalam bidang operasional juga sangat besar khususnya perbedaan sistem dan budaya hukum negara anggota. Kejahatan di sebuah negara belum tentu menjadi rumusan kejahatan berdasarkan undang-undang negara lain. 

“Jenis data yang dikumpulkan dan dibagikan juga harus diatur secara ketat. Keberhasilan dan kegagalan yang dialami oleh EUROPOL dan INTERPOL dalam pengelolaan pusat data juga harus menjadi pelajaran untuk menentukan model terbaik bagi kepolisian negara-negara Asia Tenggara,” tandasnya.  

Tito mengikuti Konferensi ASEANAPOL Tahun 2019 di Hanoi, Vietnam sampai Jumat (20/9). Tujuh dari sepuluh kepala kepolisian negara ASEANAPOL hadir sebagai pimpinan delegasi masing-masing negara. Sedangkan, tiga negara yang dihadiri oleh wakil kepala kepolisian adalah Malaysia, Laos dan Thailand.

Baca juga : Menteri Siti Ajak Insinyur Se-ASEAN Wujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Konferensi juga dihadiri oleh 10 delegasi mitra dialog yaitu Kepolisian Australia, China, Jepang, Korea, New Zealand, Rusia, Turki, Setjen INTERPOL dan EUROPOL. Enam delegasi turut hadir sebagai peninjau, yaitu Kepolisian Timor Leste, Fiji, National Crime Agency Inggris, FBI, International Association of Chief of Police, serta Palang Merah Internasional. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.