Dark/Light Mode

Prioritaskan Pembebasan Lahan, Wahidin Kebut Pembangunan Jembatan

Rabu, 28 Agustus 2019 21:00 WIB
Gubernur Banten Wahidin Halim saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Tangerang, Selasa (27/8). (Foto: Istiemewa).
Gubernur Banten Wahidin Halim saat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di Tangerang, Selasa (27/8). (Foto: Istiemewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Banten Wahidin Halim meminta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten untuk mempercepat progres pembangunan jembatan termasuk pembebasan lahan agar tidak menghambat proses selanjutnya.

Hal itu dikemukakan Wahidin, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke 3 jembatan di wilayah Tangerang yang saat ini sedang dalam proses pembangunan, Selasa (27/8).

Didampingi Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Hadi Soerjadi, Wahidin mengelilingi seputar area pembangunan ketiga jembatan yakni Jembatan Tersaba Lontar, Jembatan Kronjo dan Jembatan Kedaung.

Wahidin menanyakan hampir seluruh pekerja yang ada di lapangan mengenai progres pembangunan dan hambatan-hambatan yang terjadi dalam proses pembangunan.

Baca juga : DPD : Pemindahan Ibu Kota Perlu Dibarengi PLTN dan Trans Kalimantan

"Segera bebaskan lahan-lahan yang perlu dibebaskan, agar pembangunan tidak terhambat,” perintah Wahidin kepada Kepala Dinas PUPR Banten.

Wahidin menegaskan, pembangunan infrastruktur khususnya jalan dan jembatan harus dilakukan secara cepat dan tepat.

Karena, jelasnya, jalan dan jembatan menjadi kebutuhan dasar masyarakat dalam menjalankan aktifitasnya sehari-hari. Baik itu kegiatan yang berkaitan dengan ekonomi, pendidikan, kesehatan maupun hal lainnya.

“Harus dikebut pembangunannya agar masyarakat dapat segera menikmati hasil pembangunannya. Infrastruktur jalan dan jembatan juga mempengaruhi pemenuhan pelayanan dan kebutuhan dasar masyarakat lainnya, jadi harus saling berkesinambungan,” tambah Gubernur.

Baca juga : Anies: Pemindahaan Ibu Kota Tak Ganggu Pembangunan Jakarta

Diketahui, Jembatan Tersaba Lontar dibangun dengan dimensi jembatan panjang 50 meter dan lebar 11 meter berupa 9 badan jembatan dan 1 meter trotoar kanan dan 1 meter sebelah kiri.

Jembatan Tersaba tersebut menggunakan struktur bawah berupa Pondasi Borepile Kedalaman 34 meter dan abutment beton bertulang, sementara struktur atas berupa balok grider precast dengan tipe segmental lengkap dengan opritan beserta bangunan pelengkap jembatan.

Waktu pelaksanaan jembatan tersebut diperkirakan sampai dengan awal Desember 2019. Untuk Jembatan Kronjo, rencananya akan dibangun pada tahun 2020 dengan tipe jembatan kelas A standar provinsi dan konstruksi beton bertulang serta struktur atas balok precast .

Jembatan akan dibangun dengan lebar 9 meter dan Panjang 40 meter. Sementara, pembangunan Jembatan Kedaung akan dilakukan dengan tipe konstruksi struktur rangka baja pelengkung bentang 100 meter.

Baca juga : Kebijakan Kementan Dorong Ekspor Pangan Melesat

Pada pembangunan Jembatan Kedaung, masih dibutuhkan proses pembebasan lahan untuk akses oprit sisi Kota Tangerang sekitar 150 meter.

Kondisi Jembatan Kedaung masih belum bisa dilalui oleh masyarakat sekitar karena masih dalam proses pembangunan oleh Dinas PUPR Provinsi Banten.[RLS/YUL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.