Dark/Light Mode

Di Tabana, BUMDes Jadi Lumbung Kesejahteraan Petani

Sabtu, 24 Agustus 2019 09:00 WIB
Menteri Desa Eko Putro Sandjojo main ke sawah di Desa Selemadeg, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (22/8).
Menteri Desa Eko Putro Sandjojo main ke sawah di Desa Selemadeg, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (22/8).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Kabupaten Tabanan tengah menggalakkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar dapat memberikan nilai tambah bagi para petani. 

Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti mengatakan, BUMDes ampuh untuk menjaga masyarakat agar tetap bertahan menjadi petani.

"Tabanan adalah lumbung pangan Bali. 75 persen masyarakatnya adalah petani. Jadi petani, jadi nelayan juga. Makanya, hal yang harus kami lakukan adalah bagaimana agar masyarakat kami tetap mau jadi petani. Itu PR saya," ujarnya saat menerima kunjungan kerja Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertunggal, dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo di Desa Selemadeg, Kecamatan Selemadeg, Kabupaten Tabanan, Bali, Kamis (22/8).

Baca juga : Rini Minta BUMN Rekrut 50 Ribu Karyawan Baru

Ia mengatakan, peningkatan nilai tambah tersebut dilakukan dengan melakukan produksi berbagai jenis olahan hasil pertanian. Misalnya, beras merah, tak hanya dijual produk mentahan saja, namun juga dijual dalam bentuk hasil olahan seperti scrub beras merah, teh beras merah, dan sebagainya.

Di samping itu, ia juga berencana akan mensinergikan BUMDes dengan desa-desa wisata. Saat ini, Kabupaten Tabanan telah memiliki 22 desa wisata, yang tahun depan ditargetkan bertambah menjadi 66 desa wisata.

"Dengan ini masyarakat kami akan sejahtera karena petani. Karena kalau tradisional pertanian saja, akan ketinggalan petani kami," ujarnya.

Baca juga : Dana Desa Terus Naik, Pengangguran Terus Turun

Terkait desa wisata, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi  Eko Putro Sandjojo menyarankan,  Bupati Tabanan untuk membuat Perda (Peraturan Daerah) yang melarang penggunaan plastik. Menurutnya, desa wisata yang dipenuhi sampah plastik akan sulit untuk berkembang.

"Jangan sampai karena banyak sampah plastik, wisata kita jadi diboikot," ujarnya.

Ia mengakui, desa-desa di Kabupaten Tabanan memiliki keindahan alam dengan nuansa persawahan yang indah. Ia menyarankan Bupati Tabanan untuk memanfaatkan persawahan tersebut, untuk menjadikannya sebagai area sport tourism (wisata olahraga).

Baca juga : Sambangi KPK, Menkes Nila Moeloek Pastikan Pelayanan Kesehatan Membaik

"Alamnya Tabanan ini saya lihat banyak disukai pesepeda balap atau mountain bike (pesepeda gunung). Bikin sport tourism, nginapnya bisa di homestay," ujarnya. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.