Dark/Light Mode

Waka BRIN Buka Pertemuan Pakar Nuklir Dunia

Senin, 21 Agustus 2023 16:29 WIB
Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian membuka secara resmi Meeting on Harmonization of National Program for Development and Application of Advanced NDT, di Kantor BRIN, Jakarta, Senin (21/8). (Foto: Istimewa)
Wakil Kepala BRIN Prof Amarulla Octavian membuka secara resmi Meeting on Harmonization of National Program for Development and Application of Advanced NDT, di Kantor BRIN, Jakarta, Senin (21/8). (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Amarulla Octavian membuka secara resmi Meeting on Harmonization of National Program for Development and Application of Advanced Non-Destructive Testing (NDT), di Kantor BRIN, Gedung BJ Habibie, Jakarta, Senin (21/8).

Hadir perwakilan dari International Atomic Energy Agency dan para pakar nuklir perwakilan dari 17 negara peserta, yakni Indonesia, Bangladesh, China, Fiji, Korea Selatan, Laos, Malaysia, Mongolia, Myanmar, Nepal, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Singapura, Sri Lanka, Thailand, dan Vietnam. Hadir juga peserta dari 7 kementerian, 5 BUMN, 4 perusahaan, dan 7 asosiasi.

BRIN ditunjuk sebagai penyelenggara atas peran penting dalam peningkatan kapasitas SDM yang tersertifikasi sesuai standar internasional untuk menjamin penggunaan teknologi nuklir yang aman dan ekonomis. 

Baca juga : Manggala Agni KLHK Berjuang Padamkan Karhutla Di Kalbar

Advanced NDT techniques relatif baru dalam prosedur NDT di banyak negara, sehingga dibutuhkan harmonisasi antara pemanfaatan teknologi nuklir berdasarkan kepentingan nasional masing-masing negara dengan standar keamanan internasional yang sangat tinggi. 

Hingga kini, NDT dikenal sebagai teknik pengujian terhadap suatu material atau komponen dari suatu instalasi tanpa melakukan perusakan terhadap benda yang dilakukan pengujian. NDT juga dapat bermakna lebih luas, dengan pengujian meliputi evaluasi dan investigasi yang berbasis kepada teknik kenukliran ataupun non-nuklir. Teknik kenukliran (radiografi) itu sendiri menggunakan sumber neutron, sinar-X, dan radioisotop pemancar sinar gamma.

Indonesia harus mampu memanfaatkan teknologi nuklir semaksimal mungkin untuk kesejahteraan masyarakat luas. Teknologi nuklir saat ini merupakan teknologi yang aman untuk pengembangan produk pangan yang unggul, alat kesehatan dan obat-obatan, pembangkit listrik, industri otomotif, dan sebagainya.

Baca juga : BI DKI Optimis Perekonomian Jakarta Melejit Di 2023

Indonesia harus memiliki keunggulan dalam pemanfaatan teknologi nuklir dibandingkan negara-negara lain di Asia-Pasifik. Teknologi nuklir dapat berkontribusi positif dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Para pakar nuklir dari BRIN selama ini telah mengembangkan berbagai teknik dalam pemanfaatan teknologi nuklir dengan standar tinggi.

Pertemuan akan berlangsung hingga 25 Agustus 2023. Masing-masing perwakilan negara peserta akan memaparkan berbagai program pemanfaatan teknologi nuklir.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.