Dark/Light Mode

Bicara Keadilan, Perdamaian Dan Persatuan Di KTT ASEAN, Jokowi Membanggakan

Rabu, 6 September 2023 08:26 WIB
Pesiden Jokowi (ketujuh kiri) berfoto bersama, dari kiri, Perdana Menteri Cook Islands Mark Brown, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Permanent Secretary of Foreign Affairs Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao saat pembukaan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Selasa (5/9). (Foto: Media Center KTT ASEAN 2023/Akbar Nugroho)
Pesiden Jokowi (ketujuh kiri) berfoto bersama, dari kiri, Perdana Menteri Cook Islands Mark Brown, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin, Presiden Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Permanent Secretary of Foreign Affairs Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao saat pembukaan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta, Selasa (5/9). (Foto: Media Center KTT ASEAN 2023/Akbar Nugroho)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi tampil membanggakan di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN, kemarin. Dihadapan para pemimpin negara-negara Asia Tenggara itu, Jokowi bicara soal keadilan, perdamaian, persatuan, dan banyak lagi.

Sejak pagi, Jakarta Convention Center (JCC) sudah steril. Yang terlihat aparat keamanan yang berjaga dan menyambut para tamu negara.

Jarum jam menunjukkan pukul 09.30 WIB. Satu per satu, para pemimpin negara di ASEAN dan tamu undangan tiba di JCC. 

Pemimpin negara yang pertama tiba di venue KTT ASEAN yakni Perdana Menteri (PM) Laos, Sonexay Siphandone. Disusul PM Kamboja Hun Manet, Ketua Delegasi Thailand Sarun Charoensuwan, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, PM Singapura Lee Hsien Loong.

Kemudian PM Malaysia Anwar Ibrahim, PM Vietnam Pham Minh Chinh, PM Timor-Leste Xanana Gusmao, PM Cook Islands Mark Brown, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin. dan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.

Turun dari mobil, mereka disambut upacara militer. Mereka lalu diarahkan Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andy Rachmianto memasuki JCC. 

Begitu memasuki JCC, para Pemimpin ASEAN  disuguhi suasana hutan tropis. Pemerintah memang menyulap bagian dalam JCC seperti hutan tropis. Tidak hanya menampilkan banyak tumbuhan, juga terdapat air terjun.

Baca juga : Polusi Udara Menurun Saat KTT ASEAN, Jakarta Hilang Dari 10 Besar Kota Terparah

Jokowi sudah menunggu para tamu di dalam. Dia tampak mengenakan setelan jas warna navy blue. Sementara Ibu Iriana mengenakan setelan kebaya encim biru dengan motif bunga-bunga bersulam benang emas dipadu kain batik biru muda bermotif senada.

Jokowi dan Ibu Iriana menyalami satu per satu tamunya dan melakukan sesi foto bersama. Selanjutnya para pemimpin beserta delegasi masing-masing negara memasuki Plenary Hall, tempat berlangsungnya pertemuan.

Acara dimulai dengan memperdengarkan lagu resmi ASEAN “The ASEAN Ways” yang dinyanyikan oleh paduan suara Gitabumi Voices yanga diiringi alunan musik Purwa Caraka Orchestra. Lagu ini merupakan merupakan gubahan Kittikhun Sodprasert, Sampow Triudom, dan Payom Valaiphatchra.

Para tamu negara juga disuguhi tarian yang menggambarkan persatuan ASEAN yang bersama berdiri sebagai pusat pertumbuhan oleh Aemove Dancer, dilanjutkan dengan lagu Epicentrum of Growth yang dinyanyikan oleh Gitabumi Voices.

Kemudian, Jokowi menyampaikan pidato pembukaan sebagai tanda dimulainya KTT ke-43 ASEAN dan KTT Lainnya. “KTT ke-43 ASEAN dan KTT lainnya dengan ini resmi saya nyatakan dibuka,” ujar Jokowi.

Dalam pidatonya, Jokowi menyinggung soal isu perpecahan. Menurut dia, saat ini publik mempertanyakan soliditas ASEAN. "Apakah ASEAN akan terpecah dan tidak bisa bersatu? Apakah kapal ASEAN mampu terus melaju?" ujarnya.

Karena itu, dalam momentum KTT ASEAN, Jokowi memastikan, keraguan publik tersebut tidak benar. "Pada momentum yang baik ini, sebagai anggota keluarga, dan sebagai Ketua ASEAN, saya ingin menegaskan bahwa kesatuan ASEAN sampai dengan saat ini masih terpelihara dengan baik," tegasnya.

Baca juga : Tebar Kebaikan, Orang Muda Ganjar Dan 2 Komunitas Bangun Jalan Di Semanding Tuban

Soal kesatuan, lanjut Jokowi, jangan diartikan bahwa tidak terdapat perbedaan pendapat. Contohnya Indonesia. Sebagai negara yang memiliki beragam suku, budaya, bahasa, dan agama, kesatuan itu adalah sebuah harmoni dalam perbedaan, termasuk di dalamnya perbedaan pendapat.

Menurut Jokowi, perbedaan membuat tingkat kedewasaan semakin matang dalam berbangsa dan bernegara. "Karena perbedaan pendapat justru menyuburkan demokrasi. Justru menunjukkan bahwa kita sebagai keluarga memiliki kedudukan yang setara," imbuhnya.

Namun, ia menyayangkan, saat ini kesetaraan sudah menjadi hal yang langka di dunia. Banyak ketidakadilan dan konflik terjadi akibat tidak adanya kesetaraan. Namun, itu tidak di ASEAN. 

"Kesetaraan justru menjadi value utama yang kita hormati dan kita junjung bersama dalam bingkai persatuan dan kebersamaan. Sehingga kapal besar ASEAN dapat terus melaju," pesan Jokowi.

Jokowi lalu mengingatkan, kondisi dunia sedang tidak baik-baik saja. Kondisi geopolitik dan ketidakpastian global terus menghantui semua negara, termasuk ASEAN. Tantangan masa depan semakin berat dan mengakibatkan perebutan pengaruh oleh kekuatan besar.

"ASEAN sudah sepakat untuk tidak menjadi proksi bagi kekuatan manapun, untuk bekerja sama dengan siapapun bagi perdamaian dan kemakmuran," tegasnya.

Ia meminta, ASEAN tidak dijadikan sebagai rivalitas yang saling menghancurkan. Melainkan sebagai ladang untuk menumbuhkan kerja sama untuk menciptakan kemakmuran, menciptakan stabilitas, menciptakan perdamaian, yang tidak hanya bagi kawasan, tapi juga bagi dunia.

Baca juga : Airlangga Bahas Ketahanan Pangan di Champion for ASEAN Economic Future

Menutup pidatonya, Jokowi mengatakan, dunia terlalu luas untuk satu negara. Saat ini, merupakan ajang negara untuk berkolaborasi. Tanpa sinergi dan kerja sama, sulit bagi suatu negara bisa melaju untuk kepentingan negaranya.

Usai memberikan sambutan, para pemimpin ASEAN beserta Bangladesh selaku Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Kepulauan Cook selaku Ketua Pacific Island Forum (PIF) melakukan sesi foto bersama yang salah satunya dengan pose jabat tangan khas ASEAN “ASEAN-Ways”.

Tema Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 yakni "ASEAN Matters: Epicentrum of Growth". Melalui tema tersebut, Indonesia ingin memastikan bahwa ASEAN tidak sebatas organisasi yang berperan bagi kawasan, tapi juga untuk dunia.

Untuk diketahui, selain pemimpin negara ASEAN, ada sembilan negara mitra yang diundang, yaitu  Korea, India, Jepang, China, New Zealand, Kanada, Australia, Rusia, dan Amerika Serikat (AS). Kemudian Bangladesh sebagai Ketua Indian Ocean Rim Association (IORA) dan Cook Islands sebagai Ketua Pacific Island Forum (PIF).

Selain itu, Indonesia juga mengundang organisasi internasional seperti PBB, World Bank, International Monetary Fund (IMF), World Economic Forum, IORA, dan PIF. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.