Dark/Light Mode

Kepala BP2MI Bertemu 8 Pekerja Migran Indonesia Terkendala Di Taiwan

Senin, 25 September 2023 12:40 WIB
Foto: BP2MI
Foto: BP2MI

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melakukan kunjungan kerja ke Taiwan.

Hari pertama berada di Taiwan, Sabtu (23/9/2023), Benny dan rombongan langsung mengunjungi shelter Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) yang berada di Kota Kaohsiung, Provinsi Taipei.

Benny bertemu delapan orang Pekerja Migran Indonesia terkendala, dan juga salah satu pemilik PT yang berada di Bekasi.

Sulfiani (28), pekerja migran asal Bima, menyampaikan dirinya keluar dari pekerjaannya karena tidak sesuai dengan perjanjian kerja.

Sebelumnya, Sulfiani diminta untuk menjadi PLRT, tapi kemudian dirinya malah dipekerjakan di pasar.

Baca juga : KBRI Selamatkan WNI Korban Penculikan Dan Penyiksaan Di Malaysia

“Jadi saya minta Bapak selaku pimpinan PT. Agar mengupayakan para pekerja migran seperti ini (Sulfiani) untuk mendapat pekerjaan kembali. Tentunya yang sesuai perjanjian kerja,” ujar Benny, yang didampingi Wakil Kepala KDEI, Zulmartinof.

Dalam kesempatan tersebut, Benny yang juga Waketum OKK DPP Partai Hanura itu mengingatkan dan mengajak pihak terkait yang hadir, untuk memikirkan, mencari solusi bersama terhadap nasib para PMO di Taiwan yang telah kehilangan pekerjaan.

Sebab, mereka yang bekerja ke luar negeri telah melewati berbagai risiko.

"Coba bayangkan kalau mereka adalah keluarga kita atau anak kita. Sudah pamit dari rumah berharap sukses, ternyata ada masalah. Ini sekarang di shelter, masih untung kalau di shelter ada negara yang menanggung makan, minum, dan keselamatannya," tegasnya.

Benny juga menemukan kasus overcharging yang dilakukan agency yang dialami para pekerja migran yang berada di shelter.

Baca juga : 20 Pebulutangkis Indonesia Siap Buru Medali Asian Games

Atas situasi yang memprihatinkan itu, Benny memerintahkan pihak Perusahaan di Indonesia untuk melapor ke KDEI agar dapat ditindaklanjuti dan mencari agency lain untuk bekerja sama.

Di tempat yang sama, Wakil Kepala KDEI Zulmartinof menyampaikan harapannya kepada para pekerja migran yang berada di shelter agar segera kembali diberikan pekerjaan sesuai peraturan yang berlaku, tanpa harus menunda-nunda waktu lebih lama lagi.

"Kami berharap mereka di shelter tidak lama, dan kita akan upayakan penyelesaian secepat mungkin agar mereka dapat kembali bekerja," tutur Zulmartinof.

Suasana akrab dan antusias ditunjukkan para pekerja migran Indonesia saat menyambut kehadiran Kepala BP2MI dan tim.

Setelah berbincang dengan para pekerja migran, Benny mengecek ruangan, fasilitas, dan memastikan para pekerja migran diberikan fasilitas pelayanan yang layak.

Baca juga : Jalan Gembira AMIN Berlangsung Meriah, Muhaimin Ucapkan Terima Kasih Ke Tamsil

Untuk diketahui, delapan pekerja terkendala itu terdiri dari empat orang anak buah kapal (ABK), tiga orang Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT) dan satu orang bekerja di pabrik.

Dalam kunjungan ini, Benny didampingi Deputi Bidang Perlindungan Kawasan Asia Afrika, Agustinus Gatot Hermawan.

Kemudian, Direktur Penempatan Non Pemerintah Kawasan Asia dan Afrika, Sri Andayani, Kepala Biro Keuangan dan Umum, Indra Hardiansyah.

Selanjutnya, ada Inspektur BP2MI, Suwedi dan Staf Khusus Kepala BP2MI, Wawan Fahrudin.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.