Dark/Light Mode

Menteri ESDM Mau Ajak Pengusaha Keroyok Pembangunan Jaringan Gas, Ini Targetnya

Jumat, 13 Oktober 2023 16:36 WIB
Ilustrasi pembangunan jaringan gas. (Foto: ESDM)
Ilustrasi pembangunan jaringan gas. (Foto: ESDM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ekspansi jaringan gas bumi (Jargas) dikebut oleh pemerintah agar segera bisa beralih ke energi bersih dan mengurangi penggunaan Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (kg). Targetnya, 2,4 juta Sambungan Rumah Tangga (SR) terpasang pada tahun 2024.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, Pemerintah berencana merevisi Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 6 Tahun 2019 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Gas Bumi Melalui Jaringan Transmisi dan/atau Distribusi Gas Bumi Untuk Rumah Tangga dan Pelanggan Kecil. Tujuannya adalah agar badan usaha swasta dapat terlibat melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Baca juga : Kementerian ESDM Genjot Penggunaan BBN

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, menjelaskan, jika Perpres tersebut direvisi, KPBU bisa terlibat dalam skema ini. 

"Dengan Perpres yang ada, KPBU tidak bisa masuk dalam skema. Nah sekarang, Perpresnya akan direvisi sehingga KPBU bisa berjalan," kata Arifin Tasrif di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (13/10) siang.

Baca juga : Yenny Wahid Akui Diajak Jadi Tim Pemenangan Ganjar

Ia optimis melalui kolaborasi antara sektor publik dan swasta, pembangunan jaringan gas akan lebih banyak dan masif. Kolaborasi ini akan memperluas cakupan pembangunan jargas, tidak hanya melalui Pertamina Gas Negara (PGN), tetapi juga melibatkan sektor swasta. Ia juga berharap mendapatkan dukungan anggaran dari APBN yang bersumber dari PNBP untuk mempercepat pembangunan Jargas tersebut.

"Dengan adanya (revisi Perpres) ini, kita bisa mengeroyok target pembangunan jargas yang sudah ditetapkan," lanjutnya.

Baca juga : Andika Perkasa: Pembangunan Desa Modal Perkuat Ketahanan Nasional

Untuk diketahui, program pembangunan jaringan gas kota menjadi pengganti Liquefied Petroleum Gas (LPG) ini sebetulnya sudah berjalan sejak tahun 2009 di bawah pengawasan Kementerian ESDM c.q Ditjen Migas. Total sudah 662.431 SR telah terbangun hingga saat ini. 

Tujuan dari pembangunan jargas sendiri adalah untuk memberikan akses energi yang lebih mudah kepada masyarakat, mengurangi biaya bahan bakar gas bumi, serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat dan lingkungan, sambil mengurangi beban subsidi BBM dan LPG pada sektor rumah tangga.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.