Dark/Light Mode

Gaet Investor, MRT Jakarta All Out Kembangan Kawasan Berorientasi Transit/TOD

Minggu, 8 Oktober 2023 12:50 WIB
Landscape SQ Station di kawasan Stasiun MRT Lebak Bulus.  (Foto: PT Inti Menara Jaya)
Landscape SQ Station di kawasan Stasiun MRT Lebak Bulus. (Foto: PT Inti Menara Jaya)

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini, salah satu yang digenjot pengembangannya oleh PT MRT Jakarta (Perseroda) dengan menggandeng pihak investor adalah Pengembangan TOD Lebak Bulus yang ditransformasi menjadi ‘Gerbang Suar Jakarta.’ Kawasan Lebak Bulus berfungsi sebagai lokasi titik transit terbesar menuju Jakarta.

Sebab, dalam catatan MRT Jakarta, Stasiun MRT Lebak Bulus terdapat data transit first mile dan last mile dikontribusi sebagian besarnya atau sekitar 48 persen merupakan penumpang yang berasal dari kawasan Selatan Jakarta dan sekitarnya seperti Cinere, Ciputat, dan Pondok Labu. Disusul kawasan Tangerang Selatan dan Bintaro sebanyak 29 persen, dan penumpang yang berasal dari Depok mencapai 23 persen.

Baca juga : Pertahankan Basis Suara

“Secara teori, mengingat kawasan Lebak Bulus dan Fatmawati yang sangat macet, memang di Lebak Bulus ini sangat butuh parkir. Karena inti dari konsep TOD itu adalah dilarang membawa kendaraan dari MRT menuju kawasan Sudirman. Mendorong adanya shifting dari yang bawa kendaraan pribadi beralih ke transportasi publik. Makanya dibangun TOD kawasan park and ride,” jelas Kepala Divisi TOD PT MRT Jakarta (Perseroda) Gunawan dalam sesi kelas MFP (MRT Fellowship Program) di Jakarta, Rabu (4/10).

Diharapkan, dengan banyaknya park and ride di kawasan selatan itu bisa lebih baik dari sisi lalu lintasnya. Tak hanya itu, Gunawan mengatakan, pembangunan park and ride di kawasan MRT Lebak Bulus akan menggunakan konsep mixed used dengan membangun Plaza Transit dan Simpang Temu Lebak Bulus. Di mana kawasan yang akan dibangun juga memperhatikan kepenting publik lainnya, dan memiliki fasilitas penunjang.

Baca juga : Cuaca Besok Di Jakarta Lebih Adem Dari Kemarin, BMKG: Jumat Dominan Cerah Berawan

“Akan ada juga tenant-tenant UMKM, tempat kopi seperti yang ada di Sarinah, akses jalan atau pedestriannya, sampai juga dibangun fasilitas olahraga. Rencana kami ditargetkan konsep ini di akhir tahun 2023 akan dilakukan ground breaking kerja sama dengan PT Inti Menara Jaya,” katanya.

Gunawan mengatakan, MRT Jakarta terus intens melakukan komunikasi dengan beberapa pemilik lahan di kawasan Lebak Bulus, guna menambah pembangunan park and ride, yang nilai investasinya diproyeksi mencapai Rp 10-Rp 15 miliar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.