Dark/Light Mode

Peningkatan Kompetensi SDM Kemenhub Kunci Wujudkan Keamanan Maritim

Selasa, 15 Oktober 2019 21:05 WIB
Suasana The National Workshop on ISPS Code for Designated Authority and PFSOs di Hotel Grand Inna Kuta, Bali, Selasa (15/10). (Foto: Dok. Ditjen Hubla)
Suasana The National Workshop on ISPS Code for Designated Authority and PFSOs di Hotel Grand Inna Kuta, Bali, Selasa (15/10). (Foto: Dok. Ditjen Hubla)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sebagai negara kepulauan dengan wilayah perairan yang sangat luas, keamanan maritim menjadi hal utama yang perlu diperhatikan Pemerintah Indonesia. Untuk itu, Ditjen Perhubungan Laut (Hubla), Kementerian Perhubungan (Kemenhub), menjadikan keamanan maritim sebagai prioritas utama. Sebab, sistem keamanan maritim yang sangat baik diyakini dapat meningkatkan efisiensi dan mendukung keberlanjutan industri pelayaran dan perdagangan.

Demikian disampaikan Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ahmad, saat membuka The National Workshop on ISPS Code for Designated Authority and PFSOs di Hotel Grand Inna Kuta, Bali, Selasa (15/10). Menurut Ahmad, salah satu faktor utama yang dapat menunjang terselenggaranya keamanan maritim di Indonesia adalah tersedianya SDM yang kompeten dan profesional untuk mengamankan wilayah pelabuhan dan wilayah laut Indonesia.

Baca juga : Bangun Wisata Danau Toba, Kemenhub Kebut Benahi Bandara Sibisa

“Untuk itulah, kami menjalin kerjasama dengan International Maritime Organisation (IMO) untuk menyelenggarakan Workshop guna meningkatkan kapasitas SDM kita di bidang pengamanan kapal dan pelabuhan,” ujar Ahmad.

Workshop ini diselenggarakan di bawah kerangka Kerja Sama Teknis di Bidang Maritim antara Ditjen Hubla dan IMO ini. Workshop ini menghadirkan tenaga ahli dari IMO yang terdiri dari Colonel Michael Chen selaku Lead Facilitator yang memimpin 2 (dua) orang fasilitator lain yang berasal dari International Maritime Security Operations Team, UK Department of Transport, Andrew Clarke, dan Kelly Irwin. Selain itu, Ditjen Hubla juga mengundang Michael D Tappan selaku International Port Security Liaison Officer untuk Indonesia dari United States Coast Guard. 

Baca juga : Dukung Pemulihan Wamena, Kemenhub Nyumbang Rp 1,5 M

“Kami mengundang sebanyak 30 (tiga puluh) orang peserta yang bertugas sebagai petugas pengamanan kapal dan pelabuhan di Kantor Kesyahbandaran Utama, KSOP Kelas I sampai dengan IV, Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP),” kata Ahmad.

Ahmad mengungkapkan, tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk lebih meningkatkan pengimplementasian ketentuan-ketentuan SOLAS Bab XI-2 dan ISPS Code di lingkungan laut Indonesia. “Melalui workshop ini, kita berharap dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuan Petugas Keamanan Fasilitas Pelabuhan (PFSO) serta petugas kesyahbandaran dalam menjalankan tugas mereka agar sesuai dengan persyaratan ketentuan IMO terkait keamanan maritim,” tutup Ahmad. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.