Dark/Light Mode

BP2MI Pastikan Hak 6 PMI Meninggal Di Korsel Terpenuhi

Kamis, 21 Maret 2024 23:41 WIB
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam konferensi pers di Kantor BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024). Foto: Istimewa
Kepala BP2MI, Benny Rhamdani dalam konferensi pers di Kantor BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali berduka, usai kapal tangker berbendera Korea Selatan yang mempekerjakan delapan orang PMI tenggelam di perairan Shimonoseki, Jepang pada Rabu (20/3/2024).

Kepala BP2MI, Benny Rhamdani menjelaskan kronologis peristiwa nahas yang menimpa Kapal Keoyoung Sun tersebut. Kata Benny, dari 11 pekerja, delapan di antaranya merupakan pekerja migran asal Indonesia.

"Kapal tanker itu membawa 980 ton asam akrilat, bahan yang digunakan dalam cat, penggosok lantai, produk perawatan pribadi, dan deterjen. Sejauh ini belum ada bukti bahwa asam tersebut bocor ke laut," kata Benny dalam konferensi pers di Kantor BP2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024). 

Baca juga : Tokoh Pendidikan Indonesia Jadi Pembicara Di Forum Perempuan Dunia PBB

Benny menyebut telah menghubungi keluarga korban di Indonesia untuk menginformasikan musibah ini. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait untuk memastikan hak-hak mereka terlindungi.

"Kami pastikan hak-hak mereka bakal terlindungi dan terpenuhi," lanjut Benny.

Adapun delapan PMI yang menjadi korban, enam di antaranya telah dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan satu orang masih dalam proses pencarian.

Baca juga : Kepala BP2MI Sambut Tiga Jenazah PMI Korban Kapal Tenggelam Di Korsel

Kemudian, satu orang lagi telah ditemukan dalam keadaan selamat, dan kini tengah dirawat di salah saru rumah sakit di Jepang.

"Satu atas nama Asep Saifudin Zuhri (36) Cirebon Barat status masih dalam proses pencarian, Ade Supratman (31) Jawa Tengah dinyatakan status meninggal dunia, Muhammad Munir Agung Sutarmono (24) Jawa Timur Timur status meninggal dunia,'' ungkap Benny.

"Rian Udayana Rizard (31) Jawa Barat status selamat dan dirawat di RS Jepang, Rosim (42) status dinyatakan Meninggal Dunia, Suwatno (49) status dinyatakan meninggal dunia, Yudi Yudiyana Abdullah (47) status meninggal dunia, Riko Maryanto (48) dinyatakan meninggal dunia," pungkas Sekjen Partai Hanura itu.

Baca juga : CBC Ingatkan, Bank Wajib Perkuat Pelindungan Data Nasabah

Sebelumnya, dua warga negara Indonesia yang bekerja sebagai PMI sektor perikanan di Korea Selatan dinyatakan meninggal dunia, lantaran kapal tempat mereka bekerja tenggelam di perairan Kota Tongyeong, Korea Selatan, Sabtu (9/3/2024) lalu.

Menurut pengakuan Kepala BP2MI Benny Rhamdani, peristiwa ini menyebabkan tujuh PMI menjadi korban. Dua di antaranya telah dinyatakan meninggal. Lima PMI lainnya masih dalam proses pencarian oleh pihak otoritas Korsel dan perwakilan KBRI Indonesia yang ada di Seuol.

"Kami turut bersedih dan berbelasungkawa kami mengucapkan innalilahi wa innalilahi rajiun," kata Benny dalam konferensi pers secara daring, Minggu (10/3/2024).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.