Dark/Light Mode

Mendikbudristek: Literasi Digital Kunci Lanjutkan Gerakan Merdeka Belajar

Selasa, 26 Maret 2024 19:59 WIB
Foto: Kemendikbudristek.
Foto: Kemendikbudristek.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pada tahun ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menjadi salah satu kementerian yang mengikuti program Pelatihan Literasi Digital Sektor Pemerintahan (LDSP).

Partisipasi Kemendikbudristek terwujud dalam penyelenggaraan Webinar Literasi Digital kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Kemendikbudristek, yang berlangsung secara hibrida mulai 25-28 Maret 2024.

Webinar dan e-Learning Literasi Digital ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan diikuti lebih dari 80 ribu Pegawai ASN Kemendikbudristek yang terdiri dari PNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Mendikbudristek Nadiem Makarim mengatakan, digitalisasi manajemen ASN merupakan hal yang penting di tengah era perkembangan teknologi terkini.

Ia menilai, digitalisasi tata kelola ASN tidak hanya berupa penyediaan alat teknologi, tetapi juga pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan teknologi tersebut.

“Kapabilitas SDM dengan literasi digital yang memadai adalah kunci mewujudkan organisasi kementerian dengan pola pikir digital (Digital Mindset),” ucap Nadiem, di Jakarta, Senin (25/3/2024).

Nadiem menambahkan, kapabilitas literasi digital terbagi dalam empat dimensi.

Baca juga : Pemkab Bekasi Antisipasi Kenaikan Harga Sembako di Ramadan dengan Pasar Murah

Keempatnya yaitu, dimensi keterampilan digital, dimensi etika digital, dimensi kebudayaan digital, dan dimensi keamanan digital.

Melalui pemahaman empat dimensi tersebut, SDM Kemendikbudristek dapat membangun karakter yang tangguh, jiwa nasionalisme yang tinggi, dan kemampuan komunikasi yang handal.

Kemendikbudristek menyambut baik rancangan Kemenkominfo dalam penyelenggaran pelatihan digital sektor pemerintahan bagi ASN Kemendikbudristek.

Melalui pelatihan ini, Nadiem berharap seluruh ASN Kemendikbudristek mampu mendayagunakan berbagai elemen dalam teknologi digital untuk menguatkan budaya inovasi, meningkatkan kinerja, dan memberikan nilai tambah dalam pelayanan pada masyarakat.

“Khususnya upaya kita dalam melanjutkan Gerakan Merdeka Belajar,” tegas Nadiem.

Dalam kesempatan yang sama, Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan, peningkatan kemampuan pemanfaatan internet secara aman dan produktif terbukti semakin penting di tengah pesatnya penetrasi teknologi digital dalam kehidupan sehari-hari.

Budi menilai, kondisi tersebut harus menggugah kesadaran masyarakat, khususnya ASN dalam meningkatkan literasi digital di Indonesia.

Baca juga : Kemenkominfo Dorong Edukasi Literasi Digital dalam Lingkup Keluarga

Dia memastikan, pemerintah melalui Kemenkominfo akan menghadirkan LDSP secara masif untuk terus meningkatkan angka indeks literasi digital Indonesia.

Pada tahun 2023, indeks literasi digital Indonesia berada di angka 3,65 persen dari skala 5 persen, atau setara dengan tingkat sedang.

Secara ekonomi, literasi digital bermanfaat untuk peningkatan kompetensi tenaga kerja, partisipasi masyarakat yang tinggi dalam kegiatan berbasis ekonomi digital, dan mewujudkan inklusi digital.

Selain aspek ekonomi, literasi digital juga berpengaruh pada aspek sosial dan budaya.

Pengaruh tersebut membantu masyarakat bereaksi bijak dalam perkembangan teknologi sehingga mampu terhindar dari dampak negatif pemanfaatan teknologi tersebut.

Sejak tahun 2017, program literasi digital Kominfo telah memberikan pelatihan kepada lebih dari 24,8 juta peserta di Indonesia.

Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) telah memiliki 142 jejaring dari berbagai latar belakang, baik komunitas, akademisi, perusahaan teknologi, dan organisasi masyarakat.

Baca juga : 4 Pilar Literasi Digital Kunci Wujudkan Masyarakat Cerdas

“GNLD juga menjadi upaya pemerintah untuk memperkuat kecakapan digital dasar masyarakat, mencegah penyebaran konten negatif, serta menciptakan ruang digital yang aman dan produktif,” ucap Budi.

Pentingnya kecakapan digital juga disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambutannya melalui video sebelum webinar dimulai.

Jokowi menilai, tantangan di dunia digital semakin besar, salah satunya adalah munculnya konten negatif dan meningkatnya jumlah kejahatan pada ruang digital.

“Kewajiban kita untuk terus menciptakan lebih banyak konten-konten kreatif, membanjiri ruang digital dengan konten positif, sehingga membuat ruang digital yang mendidik, menyejukkan, dan menyerukan perdamaian,” tegasnya.

Kepala Negara menambahkan, literasi digital adalah kerja besar bagi semua pihak untuk melahirkan banyak dampak positif dari penggunaan internet dan melahirkan masyarakat yang melek literasi digital.

“Semoga semangat ini terus berkembang sehingga mendorong berbagai inisiatif di tempat lain, melakukan kerja konkret agar masyarakat semakin cakap memanfaatkan internet untuk kegiatan edukatif dan produktif,” harapnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.