Dark/Light Mode

4 Pilar Literasi Digital Kunci Wujudkan Masyarakat Cerdas

Rabu, 13 Maret 2024 15:41 WIB
Kegiatan seminar program Gali Ilmu Palangka Raya agar masyarakat bisa lebih bijak dan cerdas dalam menggunakan internet yang digelar Kemenkominfo)
Kegiatan seminar program Gali Ilmu Palangka Raya agar masyarakat bisa lebih bijak dan cerdas dalam menggunakan internet yang digelar Kemenkominfo)

RM.id  Rakyat Merdeka - Empat pilar literasi digital menjadi kunci wujudkan masyarakat yang cerdas di ruang digital.

Hal itu mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengadakan kegiatan seminar program Gali Ilmu Palangka Raya agar masyarakat bisa lebih bijak dan cerdas dalam menggunakan internet.

“Besarnya perkembangan internet ini sebanding dengan visi dari kota Palangka Raya yaitu mewujudkan masyarakat yang cerdas. Maka perlu dipahami tentang literasi digital beserta empat pilarnya untuk bisa dijadikan pedoman dan memberikan dampak baik bagi pengguna internet lainnya,” ucap Sekretaris Dinas Kementerian Komunikasi dan Informatika Kota Palangka Raya Normalasari.

Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Dinas Kominfo Kota Palangka Raya Hendra Surya mengatakan, pentingnya pilar etika digital dalam menggunakan media sosial.

Baca juga : Netralitas ASN Jadi Akar Ruang Digital Yang Positif

Hal ini dikarenakan Indonesia yang merupakan negara multikultural, jadi masyarakat harus bisa saling menghargai.

“Indonesia merupakan negara multikultural. Maka penting bagi kita melandasi dengan pilar etika literasi digital agar tidak ada benturan dikarenakan perbedaan budaya, rasis dan bisa saling menghargai di ruang digital,” ujarnya.

Hendra juga mengingatkan akan pesatnya perkembangan internet sejalan dengan banyaknya informasi yang dibagikan di media online.

Untuk menjadi masyarakat yang cerdas harus dapat berpikir secara kritis dan objektif dalam mencari informasi.

Baca juga : Pilar Saga: Ekonomi Kreatif Kunci Majukan Kota Tangsel

“Orang yang kritis tidak berpikir secara cepat dan gegabah, melainkan masih perlu banyak pertimbangan. Begitu mendapatkan informasi orang yang berpikiran kritis akan lebih mencari sumber lagi dan menginginkan mendapatkan informasinya yang objektif,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (12/3/2024).

Koordinator Divisi Partnership Tular Nalar Mafindo Erie Heriyah mewanti-wanti agar tidak tertipu teknologi Artificial Intelligence yang digunakan untuk membuat berita hoaks.

Ia menekankan untuk lebih meningkatkan kewaspadaan untuk tidak mudah percaya dan mencari sumber yang valid terlebih dahulu.

“Beragam berita hoaks sekarang sudah semakin canggih, yang paling terbaru sekarang ada yang namanya Artificial Intelligence atau AI. Masyarakat harus lebih berhati-hati” jelasnya.

Baca juga : Harga Beras Mulai Turun Di Sejumlah Pasar Jakarta

Lebih lanjut Erie menerangkan berita hoaks yang tersebar di internet seringkali mengandung judul yang mengarah kepada tindakan provokasi. Hal yang harus diperhatikan adalah ketelitian untuk tidak langsung terpancing.

“Kita harus berhati-hati dan selalu membentengi diri dengan sifat tidak mudah percaya,” tuturnya.

Menurutnya hoaks kemudian dapat mengarah pada misinformasi di mana kita menjadi pelaku penyebarannya karena ketidaktahuan kita bahwa berita tersebut adalah berita yang salah.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.