BKKBN Jadikan Mudik Momentum Bangun Keluarga Berkualitas

RM.id  Rakyat Merdeka - Mudik Lebaran, tradisi yang terjadi sejak tahun 1970-an, terus berulang setiap menjelang hari besar Idul Fitri hingga saat ini. Mudik Lebaran, istilah ini dikenal meluas di masyarakat, dianggap sebagai bagian dari 'kewajiban' yang harus dipenuhi keluarga.

Bukan saja oleh umat Muslim, momentum ini dimanfaatkan juga umat lain sebagai momentum berkumpul bersama keluarga besar di masa liburan panjang. Momentum ini didorong Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya membangun ketahanan keluarga.

Berduyun-duyun warga masyarakat bertolak dari satu wilayah menuju kampung halamannya. Umumnya arus 'ruralisasi' mudik ini terjadi dari kota-kota besar seperti Jakarta dan kota-kota satelitnya. Atau dari ibu kota provinsi dan kabupaten/kota menuju kampung di tempat pemudik dibesarkan.

Dengan mengendarai alat transportasi yang dimiliki, pemudik berburu waktu agar sampai di kampung halaman sebelum Hari Raya Idul Fitri, untuk bersilaturahmi dengan orang tua, sanak famili, dan handaitaulan Tahun ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memprediksi ada kenaikan jumlah pemudik hampir mencapai 50 persen dibanding 2023. Total mencapai 193 juta jiwa dari sebelumnya sekitar 120 juta jiwa.

Momentum Strategis

Dari kaca mata Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), mudik Lebaran merupakan momentum strategis. BKKBN sebagai bagian dari upaya lembaga pemerintah, menjadikan mudik Lebaran sebagai momentum membangun keluarga berkualitas dan berketahanan menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).

Di banyak pendapat ahli, keluarga didefinisikan sebagai lingkungan pertama dan utama, tempat terbentuknya kepribadian yang mewarnai kehidupan manusia dan terbentuknya nilai-nilai agama, kemanusiaan, kebangsaan, keadilan sosial. Termasuk nilai-nilai moral yang secara praktis akan berproses dan ditentukan oleh keluarga.

Untuk mewujudkan NKKBS, setiap individu dalam keluarga harus mampu menjalankan 8 Fungsi Keluarga. Menurut versi BKKBN, 8 Fungsi Keluarga itu adalah fungsi agama, sosial budaya, cinta dan kasih sayang, perlindungan, reproduksi, pendidikan, ekonomi, dan fungsi pelestarian lingkungan.

Melalui penerapan 8 Fungsi Keluarga, Deputi Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN, Nopian Andusti, berharap keluarga Indonesia dapat menjadi keluarga bahagia dan sejahtera, mandiri secara ekonomi dan berkualitas.

Baca juga : Bukan Jokowi, M. Qodari Sebut Gibran Yang Potensial Jadi Ketum Golkar

"Maka, mudik Lebaran menjadi momentum yang tepat untuk keluarga berkumpul, berinteraksi, berdaya dan berbagi. Hal ini penting sekali untuk menjaga ketahanan keluarga, sekaligus membangun citra lembaga," ucapnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Selasa (9/4).

Selain itu, momen mudik yang kerap terjadi pada masyarakat perkotaan, memiliki makna sebagai eksistensi para perantau atau migran akan nilai kesadaran kolektif, yang mereka tidak pernah melupakan keluarga dan kampung halaman tempat mereka berasal.

"Di balik itu semua, sesungguhnya peristiwa mudik Lebaran bukan semata terkait aspek budaya dan ritual tahunan para migran untuk melepas rindu kepada kampung halaman. Ada esensi yang lebih dari itu, yaitu permasalahan kependudukan, terutama urbanisasi," ucapnya.

Penduduk usia produktif yang tidak tertampung oleh lapangan kerja di daerah asal atau alasan lain yang menyangkut pekerjaan di daerah asal yang tidak sesuai dengan ekspektasi pribadinya, memilih bermigrasi ke kota-kota besar. Di kota, pembangunan bergerak dinamis dan lebih pesat. Perekonomian tumbuh subur, sehingga memunculkan banyak kesempatan kerja.

"Kala arus balik, usai momentum lebaran, berduyun-duyunlah warga pendatang baru menyesaki kota. Biasanya mereka datang dibawa para pemudik," ucap Nopian.

Posko Mudik BKKBN 2024

Guna mendukung momentum mudik Lebaran, sudah sejak lama BKKBN selalu menggelar mudik Lebaran bersama akseptor KB dan keluarganya. Dengan mengerahkan puluhan armada bus besar, para pemudik diantar menuju lokasi di wilayah Jawa Barat, Jawa Tengah, hingga Jawa Timur.

Selain mudik bersama, BKKBN juga mendirikan posko-posko mudik. Ada Posko Mudik BKKBN di Terminal Kampung Rambutan, Rest Area KM 39, Rest Area KM 102, Rest Area 68 arah Merak, Masjid Raya Ciasem (Pantura).

Tahun ini, usai pandemi Covid berlalu, mudik Lebaran tak lagi diadakan secara besar-besaran oleh BKKBN mengingat keterbatasan anggaran negara. Agar kehadirannya tetap bisa memberikan manfaat, sebagai gantinya, lembaga ini kembali membuka layanan Posko Mudik BKKBN Tahun 2024. Hal yang juga telah dilakukan di 2023, di tempat yang sama, yakni Rest Area KM 72A tol Cipularang.

Baca juga : HUT ke-59, Kenari Djaja Komit Hadirkan Bahan Bangunan Berkualitas

Atas instruksi Deputi Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso, Posko Mudik BKKBN ini diadakan selama tiga hari menjelang Idul Fitri, dari 7 hingga 9 April 2024. Posko mudik dilaksanakan Direktorat Informasi, Komunikasi, Edukasi (KIE) BKKBN.

Di setiap hari kegiatan pelayanan yang digelar, empat personil KIE dan komponen pendukung lainnya menggawangi posko tersebut, dengan didampingi petugas medis.

Menurut Koordinator Posko Mudik BKKBN 2024 Ratna Juita Razak, pelayanan yang diberikan tahun ini berupa cek kolesterol, asam urat, dan gula darah, selain juga pemeriksaan tekanan darah. Souvenir dan takjil menanti bagi mereka yang memanfaatkan pelayanan di posko ini.

BKKBN berharap dapat menyasar 100 pemudik tahun ini yang akan mendapat pelayanan di Posko Mudik BKKBN. Posko Mudik BKKBN 2024 juga membuka ruang laktasi bagi ibu yang ingin menyusui bayinya.

Animo pemudik dalam memanfaatkan pelayanan di posko ini terbilang cukup tinggi. Bahkan posko ini juga banyak dikunjungi petugas yang bertugas di rest area tersebut untuk memeriksakan kondisi kesehatannya.

"Event ini sangat bermanfaat karena ada cek kesehatan," ujar Yosi Monika (23 tahun), asal Purwakarta, yang menjadi SPG di salah satu event yang digelar di rest area tersebut.

Bertugas hingga 13 April 2024, Yosi mengatakan mengetahui beberapa program BKKBN melalui media sosial dan teman sebayanya. "Dua anak lebih baik," jawab Yosi ketika ditanya berapa anak yang akan ia miliki saat berkeluarga nanti. Caranya? "Tentu saya akan ikut KB saat berkeluarga," ujarnya ringkas.

Seorang pemudik bernama Eko, selepas melakukan tes kesehatan di Posko Mudik BKKBN, menilai bahwa pemeriksaan yang diadakan BKKBN sangat membantu mendeteksi kesehatan pemudik.

Baca juga : 8 Unit Kereta Turangga Dan 6 Kereta CL Bandung Raya Berhasil Dievakuasi

"Banyak pemudik tidak mengetahui kondisi kesehatan mereka saat mudik. Jadi, Pemeriksaan kesehatan ini penting karena akan mengingatkan pemudik tentang kesehatannya. Sehingga mereka bisa lebih menjaga asupan makanan selama perjalanan dan selama mudik di kampung halaman," ujar Eko.

Komentar bernada masukan dikemukakan pemudik lainnya, Yuyun. Dia mengusulkan agar BKKBN lebih memperbanyak posko mudik.

"Pelayanan ini alangkah baiknya bisa ditingkatkan, bukan hanya di lokasi ini saja karena sangat bermanfaat bagi pemudik. Dan tahun depan kami harapkan BKKBN tetap membuka posko semacam ini di banyak titik," ujar Yuyun, istri Eko.

Sementara, petugas kepolisian yang bertugas di H-1 Rabu (9/4), di Rest Area KM 72A, Ipda Sholeh, menilai bahwa pelayanan cek gula darah, kolesterol, asam urat dan tensi di Posko Mudik BKKBN sangat diperlukan bagi pemudik. "Bagi pemudik yang tidak sempat atau jarang memeriksakan kesehatannya, posko BKKBN di Rest Area KM 72A sangat membantu," ujar Ipda Sholeh.

Seirama dengan usulan Yuyun, Ipda Sholeh juga berharap tahun depan posko pelayanan cek kesehatan oleh BKKBN dapat didirikan di beberapa titik di sepanjang jalan tol dari Jakarta hingga ke arah timur.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.