Dark/Light Mode

Peluang Bagi Indonesia, Permintaan Tenaga Perawat Di Jerman Terus Meningkat

Rabu, 1 Mei 2024 18:59 WIB
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani saat kunjungan kerjannya ke Berlin, Selasa (30/4/2024). Foto: Istimewa
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani saat kunjungan kerjannya ke Berlin, Selasa (30/4/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengapresiasi Duta Besar LBBP RI untuk Republik Federal Jerman, Arif Havas Oegroseno. Lantaran aktif mendukung program Triple Win untuk penempatan Pekerja Migran Indonesia ke Jerman skema Government to Government (G to G) sektor tenaga kesehatan.

Dalam kunjungan kerjannya ke Berlin, Selasa (30/4/2024), Benny mengungkapkan, BP2MI menerima informasi bahwa saat ini Jerman kekurangan pekerja skill.

Pemerintah Jerman telah memberikan kemudahan bagi pekerja asing melalui amandemen ‘Skilled Immigration Act’ yang diharapkan dapat mengisi kekosongan + 1,98 juta lapangan pekerjaan di Jerman.

Baca juga : Mangrove, Penyelamatan Lingkungan Strategis Di Pasangkayu

Melalui kebijakan baru ini, tambah Benny, Pemerintah Jerman berharap dapat menarik setidaknya 60 ribu orang pekerja skill per tahun dari negara non-Eropa.

"Ini tentunya akan membuka peluang yang sangat besar bagi pekerja migran kita," kata Benny, dalam keterangannya, Rabu (1/5/2024).

Karena meningkatnya permintaan pekerja skill di Jerman, Kepala BP2MI juga mendorong agar skema penempatan tidak hanya diisi oleh Pekerja Migran Indonesia dengan skema G to G, namun peluang ini juga diharapkan dapat dibuka melalui skema P to P (Private to Private).

Baca juga : Jelang Championship Series, Bojan: Semoga Pemain Persib Prima

"Namun tentu saja, BP2MI dan KBRI Berlin akan bersama-sama mengawasi dengan ketat, agar nantinya penempatan melalui skema P to P berjalan sesuai dengan prosedur dan sesuai dengan aturan yang berlaku di kedua negara," tutup Benny.

Sementara itu, Dubes Arif menambahkan bahwa saat ini 60 persen kebutuhan pekerja di Jerman adalah di sektor tenaga kesehatan (nurse) dengan gaji antara €2500 - €3900 per bulan.

Selain itu, para perawat ini juga akan mendapatkan penyetaraan profesi selama bekerja di Jerman, sehingga ketika mereka kembali ke Indonesia, akan menjadikan mereka perawat yang lebih profesional dengan pengalaman internasional.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.