Dark/Light Mode

Jokowi Ketemu Sekjen Cormann, Airlangga: Bahas Proses Aksesi RI Masuk OECD

Selasa, 28 Mei 2024 14:39 WIB
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Wamenlu Pahala Mansury (kiri) dan Wamenkeu Suahasil Nazara. (Foto: Ist)
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto (tengah) didampingi Wamenlu Pahala Mansury (kiri) dan Wamenkeu Suahasil Nazara. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menerima Sekretaris Jenderal Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD), Mathias Cormann di Istana Negara Bogor, Selasa (28/5/2024). Dalam pertemuan itu dibahas proses aksesi dan langkah-langkah RI masuk OECD.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Pelaksana Tim Nasional Persiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia dalam OECD (Tim Nasional OECD) yang ikut dalam pertemuan itu mengatakan, pertemuan hari ini adalah pertemuan kedua antara Presiden Jokowi dan Sekjen Cormann terkait dengan Proses Aksesi Indonesia. Yang pertama pada bulan Agustus 2023. 

“Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memberikan informasi terkini mengenai proses aksesi dan langkah-langkah yang perlu diambil oleh Pemerintah Indonesia,” kata Menko Airlangga dalam sesi konferensi pers.

Baca juga : Ketemu Petinggi Nikkei, Airlangga Bahas Potensi Ekonomi Digital RI

Airlangga mengatakan, dalam pertemuan tersebut disampaikan bahwa Indonesia terus berkomitmen menjadi anggota OECD dalam waktu 3 tahun mendatang. Selanjutnya, Pemerintah akan membentuk Project Management Office (PMO) untuk mendukung Tim Nasional, serta akan terus mendorong aksesi OECD agar terintegrasi dengan RPJPN dan RPJMN.

Airlangga juga menyebutkan, terdapat sejumlah pembelajaran dari beberapa negara anggota baru OECD yang mampu mencapai kinerja ekonomi lebih baik. Mulai dari Kosta Rika yang mampu menurunkan defisit anggarannya menjadi 5 persen dari PDB tahun 2021, Kolombia yang mengurangi suap asing dengan menerapkan Konvensi Anti-Suap OECD, serta Lituania dan Chili yang mampu menyelesaikan masa aksesi dalam kurun waktu 3 tahun.

Adapun terkait dengan proses aksesi saat ini, Indonesia juga mendapatkan dukungan teknis dan non-teknis dari sejumlah negara sahabat anggota OECD. Komitmen dukungan berupa capacity building, pendanaan, hingga komunikasi diberikan oleh Australia, Belanda, dan berbagai negara lainnya. Selain itu, Jepang secara spesifik juga memberikan bantuan teknis melalui Japan International Cooperation Agency (JICA). 

Baca juga : Bahas Kerja Sama Dengan Jerman, Airlangga Paparkan Stabilnya Ekonomi Indonesia

Usai sampai pada tahapan adopsi peta jalan OECD lalu, kata Airlangga, langkah selanjutnya yang akan diambil Pemerintah yakni proses self-assesment, serta akan dilakukan penyusunan memorandum awal yang rencananya diselesaikan dalam waktu 250 hari ke depan.

“Tadi dalam pembicaraan Bapak Presiden dengan Sekjen Cormann juga dibahas hal yang dalam proses OECD ini, OECD juga akan membantu terkait pengembangan ekosistem semikonduktor dan mereka juga akan belajar bagaimana ASEAN telah menjalankan proses roadmap digital, Digital Economy Framework Agreement (DEFA) dan itu juga menjadi proses pembelajaran di OECD,” kata Airlangga.

Selain itu pada akhir tahun 2024, Sekjen Cormannn juga diagendakan akan kembali mengunjungi Indonesia untuk meluncurkan Survei Ekonomi Indonesia. Survei tersebut menjadi salah satu bentuk dukungan OECD bagi Indonesia untuk dapat meningkatkan iklim investasi dan menjadi negara yang setara dengan negara anggota OECD saat ini dalam pengembangan regulasi, sehingga investor diharapkan akan terus melakukan investasi di Indonesia. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.