Dark/Light Mode

Lelang Pengelolaan Bandara Komodo Diumumkan Akhir November Ini

Selasa, 19 November 2019 13:56 WIB
Bandara Komodo (Foto: Istimewa)
Bandara Komodo (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menargetkan akhir November 2019 akan mengumumkan secara resmi pemenang lelang pengelola Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Direktur Utama Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores, Shana Fatina, mengatakan, saat ini proses pelelangan dengan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) masih dilakukan. 

"Jadi, akhir November ini ditetapkan Kemenhub siapa pemenang lelang pengelola Bandara Komodo dengan skema KPBU. Setelah itu baru Januari tahun depan diserahterimakan ke pengelola yang baru," katanya, seperti dikutip Antara, Selasa (19/11).

Shana menjelaskan, setelah itu sejumlah pekerjaan akan diteruskan seperti perpanjangan landasan pacu, penambahan alat navigasi, dan beberapa kebutuhan sebelum nanti statusnya jadi bandara internasional. Ada lima konsorsium peserta lelang. Namun, dari informasi yang diterima olehnya, yang telah memasukkan proposal baru Changi Airport International Pte Ltd.

Baca juga : Yuk Kenalan Dengan Skala MMI, Satuan Ukur Kekuatan Gempa Bumi

"Kalau yang terakhir kan prosesnya sudah panjang. Sekarang ada tahap request mengumpulkan proposal yang baru. Menurut Kemenhub, baru Changi yang sudah masuk, dan yang lain belum," jelasnya.

Shana mengungkapkan, beberapa pekerjaan yang akan dilakukan diantaranya landasan pacu Bandara Komodo akan diperpanjang dari saat ini 2.450 meter menjadi 2.750 meter. Kemudian, terminal akan dilebarkan sehingga mampu menampung 2 juta penumpang. "Dari 500 ribu mau dijadiin 2 juta, tapi untuk 25 tahun jadi 4 juta," ujarnya.

Shana meminta dukungan dan doa masyarakat Manggarai Barat agar semua proses terkait Bandara Komodo ini dapat berjalan lancar. Dirinya mengatakan, masalah Bandara Komodo merupakan salah satu yang membuat target jumlah wisatawan pada tahun ini tak capai target. Dia menyebut tahun ini target wisatawan mancanegara 500 ribu dan wisatawan nusantara (wisnus) 1 juta orang.

Baca juga : ESDM Akan Umumkan Hasil Uji Jalan B30 Akhir November

"Bahwa targetnya 500 ribu wisman dan wisnus 1 juta 2019. Kalau ditanya apakah tercapai tahun ini, tidak, karena bandara sebagai critical success factor belum berstatus internasional," tuturnya.

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara Nusa Tenggara Timur Kementerian Keuangan, Lydia Kurniawati Christyana mengatakan, pemerintah saat ini sangat fokus membangun infrastruktur untuk mendukung semua destinasi wisata yang ada di Labuan Bajo. Salah satunya perluasan Bandara Komodo. "Perluasan jalan akses Bandara Komodo dari tahun 2017 dan ini dilanjutkan sampai sekarang dengan biaya Rp 27,9 miliar," ujarnya.

Dana tersebut semuanya menggunakan APBN. Karena, sejak 2015 pemerintah telah rutin memberikan anggaran ke NTT untuk mendukung prioritas pembangunan. Adapun alokasi APBN ke NTT pada 2015 sebesar Rp 28,82 triliun, 2016 Rp 30,34 triliun, 2017 Rp 31,88 triliun, 2018 Rp 34,39 triliun, dan 2019 35,08 triliun.

Baca juga : Inilah Penilaian Indra Sjafri Soal Permainan Timnas U-22 Vs Iran

Pembangunan lainnya sejak 2017 adalah perawatan untuk rehabilitasi jalan dari Labuan Bajo menuju Ruteng dengan alokasi anggaran Rp 9,8 miliar. Kemudian yang sudah dilakukan juga sejak 2018 adalah pembangunan dermaga di Pulau Padar Rp 158 juta dan Pantai Pasir Pink (Pink Beach) Rp 779 juta. Dimana, keduanya merupakan destinasi wisata favorit wisatawan saat ke Labuan Bajo.

Selanjutnya, untuk pembangunan yang dimulai sejak 2019 ini adalah fokus untuk akses jalan nasional. Pertama, jalan menghubungkan Labuan Bajo-Malwatar Rp 13,4 miliar, kedua, Labuan Bajo-Terang- Pelabuhan Bari I Rp 19,5 miliar dan terakhir jalan menghubungkan Labuan Bajo-Terang- Pelabuhan Bari II Rp 23,9 miliar. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.