Dark/Light Mode

Sah, Angkasa Pura II Kelola Bandara Radin Inten II

Sabtu, 12 Oktober 2019 18:12 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (kedua kiri) menyaksikan penandatangan kerja sama pengelolaan Bandara Radin Inten II Lampung yang dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti (tengah) dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kedua kanan). (Foto: AP II)
Menhub Budi Karya Sumadi (kedua kiri) menyaksikan penandatangan kerja sama pengelolaan Bandara Radin Inten II Lampung yang dilakukan oleh Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti (tengah) dan Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin (kedua kanan). (Foto: AP II)

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Angkasa Pura II (Persero) resmi mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk mengelola Bandara Radin Inten II di Lampung. Hal itu ditandai dengan penandatangan perjanjian kerja sama  tentang Kerja Sama Pemanfaatan (KSP) Barang Milik Negara.

Melalui kerja sama dengan konsep KSP Barang Milik Negara itu maka Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub menyerahkan pengelolaan Bandara Radin Inten II kepada AP II selama masa perjanjian yakni 30 tahun. Mulai dari 1 Januari 2020 hingga 31 Desember 2050.

Kerja sama ini perlukan untuk pembangunan dan pengembangan fasilitas serta pengoperasian Bandara Radin Inten II guna meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan. Adapun AP II menyatakan siap melakukan pengelolaan, optimalisasi dan pengembangan fasilitas di bandara tersebut.

Sebagai bagian dari perjanjian yang diteken hari ini, AP II akan menerima pendapatan aeronautika, pendapatan nonaeronautika dan pendapatan kargo dari pengelolaan Bandara Radin Inten II. Selanjutnya, AP II melakukan pembayaran atas kontribusi tetap dan pembagian keuntungan kepada Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub.

AP II juga akan menyerahkan hasil pengembangan, pembangunan dan penambahan fasiitas di Bandara Radin Inten II kepada Ditjen Perhubungan Udara ketika perjanjian berakhir. “Kami sangat berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada AP II untuk mengelola Bandara Radin Inten II. Kami siap mengelola bandara tersebut dan mengembangkan konektivitas penerbangan di Lampung,” jelas Presdir AP II, Muhammad Awaluddin di Bandara Radin Inten II, Sabtu (12/10).

Baca juga : Sah, Angkasa Pura II Kelola Bandara Radin Inten II Lampung

Awaluddin menambahkan, Bandara Radin Inten II akan bersinergi dengan bandara-bandara lain di bawah pengelolaan AP II yang saat ini total berjumlah 17 bandara. “Tentunya kami melakukan pengembangan infrastruktur di bandara yang diserahkan ke AP II melalui skema KSP Barang Milik Negara seperti Radin Inten II di Lampung dan Tjilik Riwut di Palangkaraya,” katanya.

Selain itu, kata dia, AP II juga membangun sistem yang menyinergikan seluruh bandara, termasuk yang dikelola melalui skema KSP Barang Milik Negara, agar dapat mendukung satu sama lain dalam suatu jaringan penerbangan sehingga kami dapat optimal dalam mendorong pertumbuhan perekonomian Indonesia,” ungkap Muhammad Awaluddin. 

Lebih lanjut, Awaluddin mengatakan pengelolaan, optimalisasi dan pengembangan fasilitas bandara milik pemerintah oleh AP II melalui skema KSP Barang Milik Negara akan menghemat APBN karena biaya investasi dan operasional berasal dari AP II. “Angkasa Pura II sendiri telah memiliki rencana pengembangan di Bandara Radin Inten II dengan nilai investasi Rp 500 miliar untuk 30 tahun,” ujarnya.

Pengembangan tersebut, mencakup perluasan terminal penumpang pesawat dan pembangunan infrastruktur pendukung operasional seperti perluasan dan renovasi gedung kargo, pembangunan gardu listrik khusus, pembangunan akses jalan, pembangunan gedung operasional CCR dan Power Quality, serta infrastruktur lainnya.

"Salah satu tujuan pengembangan dan pembangunan yang dilakukan AP II adalah supaya Bandara Radin Inten II dapat menjadi embarkasi penerbangan haji dan umrah, selain tentunya mendukung perekonomian dan pariwisata di Lampung," jelas Awaluddin.

Baca juga : Menhub Bakal Saksikan Kerja Sama Pengelolaan Bandara Radin Inten II Oleh AP ll

Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, beralihnya pengelolaan ke AP II bertujuan agar Bandara Radin Inten II dapat lebih cepat berkembang. Menurut dia, pengalihan pengelolaan ke Angkasa Pura II melalui skema KSP Barang Milik Negara merupakan upaya pemerintah meningkatkan partisipasi swasta/BUMN dalam pengembangan infrastruktur.

Menhub mengatakan, potensi pertumbuhan sektor penerbangan di Lampung cukup besar di antaranya untuk penerbangan umrah dan pariwisata. Menyusul hal tersebut, runway di Bandara Radin Inten II akan dikembangkan sehingga dapat melayani penerbangan pesawat berbadan lebar (wide body).

“Tahun 2020 landasan akan ditingkatkan untuk bisa didarati Airbus A330," ungkap Menhub.

Selain itu, Menhub juga meminta AP II untuk melihat peluang lain dalam mengoptimalkan Radin Inten II. "Radin Inten II dapat dimanfaatkan untuk kegiatan lain seperti penerbangan private jet. AP II dapat mengelola secara profesional dan melihat potensi apa yang bisa dikembangkan," ujar Menhub. 

Menhub juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah berupaya meningkatkan aksesibilitas dari dan ke bandara di antaranya dengan moda transportasi kereta.

Baca juga : Pemerintah Buka Pintu bagi Asing Ikut Lelang Pembangunan Bandara Singkawang

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi berharap agar Angkasa Pura II dapat mendorong agar Bandara Radin Inten II bisa segera melayani penerbangan langsung untuk haji dan umrah. “Kami berharap penerbangan haji dan umrah bisa segera direalisasikan,” ujar Gubernur Lampung.

Bandara Radin Inten II saat ini beroperasi dengan terminal baru yang dioperasikan Presiden Joko Widodo pada 8 Maret 2019. Terminal seluas 9.650 meter persegi itu berkapasitas sekitar 3 juta penumpang per tahun. Di sisi udara, bandara dilengkapi dengan runway 3.000 x 45 meter serta apron berukuran 565 x 110 meter untuk 12 parking stand pesawat. 

Sepanjang tahun lalu jumlah penumpang di Radin Inten II mencapai 1,99 juta penumpang dengan pergerakan pesawat 16.058 pergerakan. Bandara Radin Inten II merupakan bandara ke-17 yang dikelola AP II. Pada akhir pekan ini, AP II juga akan mendapat tambahan bandara untuk dikelola yakni Bandara Fatmawati Soekarno di Bengkulu dan HAS Hanandjoeddin di Belitung. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.