Dark/Light Mode

Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Wapres Minta Zakat Dikelola Profesional

Rabu, 17 Juli 2024 07:30 WIB
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin memberi sambutan dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-10 Forum Zakat di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (16/7/2024
Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin memberi sambutan dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) Ke-10 Forum Zakat di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (16/7/2024

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah meminta pengelolaan zakat dioptimalkan. Sebab, zakat dapat menjadi salah satu solusi mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengungkapkan, potensi zakat bisa mencapai Rp 327 triliun. Jumlah itu setara dengan 76 persen anggaran per­lindungan sosial pada APBN 2022.

“Langkah-langkah strategis dalam penguatan tata kelola zakat penting untuk terus di­dorong,” kata Ma’ruf dalam pembukaan Musyawarah Na­sional Ke-10 Forum Zakat di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menyatakan, penguatan lang­kah-langkah strategis dalam tata kelola zakat ini dimulai dari penguatan regulasi untuk menjawab dinamika kebutuhan masyarakat.

Baca juga : DPR: Tak Efektif, Sistem Zonasi PPDB Bisa Diganti

Hingga penyusunan peta jalan sebagai acuan dan arah kebi­jakan strategis pengelolaan zakat menuju Indonesia Emas 2045.

Menurut Ma’ruf, berbagai upaya ini krusial untuk mem­bangun ekosistem zakat yang transparan, profesional dan akuntabel, sehingga kontribusi zakat semakin berdampak sig­nifikan dalam pemberantasan kemiskinan.

Ma’ruf menuturkan, ada empat strategi pengelolaan zakat. Per­tama, memperkuat kelembagaan dan tata kelola Organisasi Pengelola Zakat (OPZ).

Misalnya dengan merangkul sebanyak-banyaknya lembaga zakat dan memperkuat kapasi­tasnya agar OPZ lebih profe­sional dan akuntabel.

Baca juga : PKB Tak Lupakan Nahdliyin

Pendampingan kepada lem­baga zakat, diharapkan mampu memenuhi standar manajemen mutu lembaga pengelola zakat.

“Dukungan sumber daya amil zakat yang kompeten juga mesti terus disiapkan, termasuk me­lalui sertifikasi,” tegasnya.

Ma’ruf menilai, semua itu penting untuk membangun ke­percayaan umat agar mau me­nyalurkan zakatnya melalui badan/lembaga amil zakat resmi, sehingga jumlah zakat yang ter­kumpul pun makin meningkat.

Kedua, penyaluran zakat perlu dipastikan tepat sasaran dan tepat manfaat dengan basis data yang akurat, terutama pada program yang berkaitan dengan pengentasan kemiskinan.

Baca juga : Lawan Tangguh Khofifah Diumumkan Pekan Depan

Dia mengingatkan, keber­manfaatan zakat dalam pengen­tasan kemiskinan tidak hanya diarahkan untuk mengentaskan mustahik dari garis kemiskinan ekstrem.

“Tapi juga memberdayakan mustahik agar bertransformasi menjadi muzaki,” jelas Ma’ruf.

Untuk itu, pendistribusian zakat perlu terus didorong agar lebih produktif dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat melalui program pemberdayaan ekonomi umat, seperti pemberian modal usaha mikro dan kecil.

“Selain itu, penting untuk memastikan penyaluran zakat yang dilakukan oleh OPZ ter­integrasi dengan basis data yang akurat.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.