Dark/Light Mode

Ditjen Diktiristek Luncurkan Buku Panduan Penggunaan GenAI

Sabtu, 12 Oktober 2024 19:16 WIB
Foto: Kemendikbudristek.
Foto: Kemendikbudristek.

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) meluncurkan dua buku mengenai transformasi pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam pendidikan tinggi, di Jakarta, pada Jumat (11/10/2024).

Kedua buku tersebut berjudul Panduan Penggunaan GenAI pada Pembelajaran di Perguruan Tinggi dan Memimpin Perubahan dalam Transformasi Pendidikan Tinggi di Indonesia.

Dirjen Diktiristek Abdul Haris mengungkapkan, perkembangan teknologi GenAI menjadi potensi besar serta membuka jendela kemampuan digital khususnya dalam dunia pendidikan.

“Buku panduan penggunaan GenAI merupakan wujud komitmen Ditjen Diktiristek melalui Direktorat Belmawa dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dengan menciptakan ruang belajar yang dinamis dan interaktif,” ujar Haris.

Dia berharap, buku tersebut dapat memberikan manfaat bagi civitas akademika dalam melahirkan generasi yang siap menghadapi tantangan saat ini dan beradaptasi dengan perkembangan masa depan.

“Buku ini merupakan upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang unggul, kompeten, serta dalam rangka menyongsong generasi emas tahun 2045,” tutur Haris.

Baca juga : Sesjen Kemendikbudristek Ingatkan Pentingnya Peningkatan Mutu Pendidikan

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Sri Suning Kusumawardani menambahkan, buku ini hadir untuk merespons tantangan digital secara etis dan penuh rasa tanggung jawab.

"Jika digunakan dengan bijak, GenAI akan sangat berpengaruh dalam efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Karena itu, buku ini hadir untuk memberikan gambaran serta panduan yang jelas dan praktis," tutur Sri.

Buku panduan penggunaan GenAI ditujukan kepada dosen dan mahasiswa untuk memaksimalkan penggunaan GenAI secara etis dalam proses pembelajaran di perguruan tinggi.

Sebab, eksistensi penggunaan GenAI tidak bisa dibatasi dalam era globalisasi ini. Oleh karena itu, menurut salah satu tim penyusun buku, Paulina Pannen, sangat penting memiliki pedoman untuk tetap menerima arus teknologi penggunaan GenAI dengan tetap mengutamakan etika dan tanggung jawab.

Dalam buku ini, dipaparkan tools GenAI bagi dosen dan mahasiswa. Harapannya, penggunaan GenAI dapat dimaksimalkan secara positif serta menekan dampak negatif.

“Hal ini dapat diwujudkan dengan mengutamakan etika penggunaan GenAI secara bertanggung jawab,” papar Paulina Pannen.

Baca juga : Hilirisasi Sawit Untuk Kita Berjaya Di Dunia

Penjelasan lengkap mengenai penggunaan GenAI yang beretika dengan mengunduh buku pada tautan: s.id/PanduanGenAI.

Adapun buku kedua merupakan wujud transformasi pendidikan melalui adanya program MBKM, yang telah memberikan perubahan signifikan dalam kualitas perguruan tinggi, khususnya kualitas pelajar dalam memperoleh akses pekerjaan.

Selama lima tahun program ini berjalan, MBKM telah menghasilkan banyak dampak positif bagi para pesertanya.

Sri memaparkan, buku kedua merupakan hasil karya yang ditulis para ahli yang secara terlibat secara langsung dalam pelaksanaan kegiatan MBKM.

"Program MBKM disadari betul telah memberikan mahasiswa kesempatan luas dalam mengembangkan keterampilan relevan dalam dunia kerja," imbuhnya.

Ketua Pelaksana Pusat Kampus Merdeka Gugup Kismono menyebutkan, program MBKM telah membawa manfaat dari berbagai aspek bagi mahasiswa.

Baca juga : Menteri Teten: PLUT-KUMKM Harus Fokus Pada Komoditas Unggulan Daerah

Salah satunya adalah menunjang terjadinya mobilitas vertikal. Dalam buku ini, dipaparkan bahwa MBKM memberi banyak manfaat bagi mahasiswa, seperti manfaat akademik, manfaat sosial, serta finansial.

“MBKM membantu lulusan untuk mendapat pekerjaan lebih cepat dengan penghasilan yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan terdapat potensi mobilitas vertikal,” ujar Gugup.

Di tengah perubahan teknologi yang semakin masif, program MBKM merupakan wujud nyata dari pemaksimalan ruang pembelajaran berbasis pengalaman yang tidak bisa digantikan oleh kehadiran AI.

Pelaksanaan program ini memerlukan partisipasi dari perguruan tinggi untuk mengadakan MBKM secara mandiri dengan begitu sustainability dari program dapat terjadi.

"Jika MBKM sudah menjadi budaya maka sustainability program merdeka dapat terjadi,” kata Gugup.

Buku ini mengisahkan perjalanan program MBKM baik capaian dampak dan luarannya dapat dibaca secara lengkap melalui tautan: s.id/BukuMBKM.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.