Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wiranto Gelar Rakor Kebakaran Hutan

Titik Api Mulai Kelihatan, Hindari Ekspor Asap Lagi

Kamis, 24 Januari 2019 11:22 WIB
Menko Polhukam Wiranto (kiri) bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar memimpin rapat koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, kemarin. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto /wsj.)
Menko Polhukam Wiranto (kiri) bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar memimpin rapat koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, kemarin. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto /wsj.)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kemarin, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto melakukan rapat koordinasi (rakor) bersama para Gubernur, Pangdam, Kapolda, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK), dan Lembaga terkait. Rakor membahas antisipasi kebakaran hutan dan lahan di Indonesia.

“Beberapa provinsi sudah terlihat adanya titik-titik api yang bisa terjadi pada saat kemarau panjang mulai. Kalau kita tidak siap, maka kebakaran bisa terjadi. Oleh karena itu, kita rapat dalam rangka mencoba untuk menekan terjadinya kebakaran hutan,” ujar Menko Polhukam Wiranto usai rapat membahas Antisipasi Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, kemarin.

Menteri dari Partai Hanura ini mengatakan, sebenarnya sudah banyak sekali dilaksanakan rapat mengenai masalah ini, terutama Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya yang telah melakukan satu perencanan dengan sangat detail dan teliti untuk bagaimana mengurangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan.

“Tidak seperti tahun-tahun dulu, kita selalu diprotes oleh luar negeri seakan-akan kita selalu mengekspor asap, dari Singapura, dari Malaysia, dari Brunei dan sebagainya. Tapi beberapa tahun ini sudah tidak ada lagi komplain dari mereka,” kata Wiranto.

Baca juga : Kinerja Ekspor Kita Bisa Bergairah Lagi

Menurutnya, keberhasilan tersebut berkat kerja keras pemerintah dengan swasta, di mana pemerintah pusat kemudian membuat satu regulasi dan kegiatan yang dilaksanakan di daerah, seperti pembuatan embung, pembuatan kanal, sumur-sumur bor, menyiagakan pasukan-pasukan untuk mengatasi kebakaran itu dengan cepat.

“Kita selalu melaksanakan rapat koordinasi untuk memperbaiki hal-hal yang memang masih perlu kita perbaiki,” kata. Sementara Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, kebakaran hutan di Indonesia, dapat dikelola dengan baik oleh pemerintah, di bawah kepemimpinan langsung Presiden Jokowi.

Dia menjelaskan, pasca karhutla dahsyat pada 2015, pemerintah mengambil langkah-langkah cepat seperti moratorium lahan gambut, memperkuat penegakan hukum, melibatkan semua pihak termasuk dunia usaha dalam hal pengendalian karhutla dan banyak usaha lainnya.

Hasilnya cukup signifikan, dari 2016 hingga 2018, Indonesia berhasil menghindari karhutla secara nasional, setelah sebelumnya rutin terjadi selama hampir 20 tahun. Bahkan Indonesia, berhasil menjadi contoh bagi dunia internasional, dalam upaya penyelamatan lahan gambut.

Baca juga : PUPR Targetkan 699 Unit Huntara Rampung Februari

“Tentu saja kontribusi langkah dunia usaha sangat signifikan dan sangat penting. Terima kasih atas kerja sama yang baik meskipun cukup rumit kita lewati, sampai-sampai harus ke PTUN, Mahkamah Agung dan demo-demo lapangan,” kata Siti.

Siti membandingkan persoalan karhutla yang kini justru sedang dihadapi oleh banyak negara lainnya di dunia. Contohnya, saja Amerika Serikat, yang sedang menghadapi Karhutla dahsyat di California, yang terus meluas hingga lebih dari 80 ribu hektare hutan terbakar, dengan 23 orang korban tewas berdasarkan laporan terkini.

“Saya berharap, tahun 2019 dan seterusnya jangan ada lagi masa-masa sulit karhutla. Implikasinya cukup berat, bagi masyarakat, bagi kita semua dan juga bagi Indoensia sebagai negara anggota di dunia internasional,” jelasnya.

Dalam rakor, turut hadir Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Wakil Gubernur Sumatera Selatan Mawardi Yahya, Plt Gubernur Jambi Fachrori Umar, Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi, dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor.

Baca juga : Yusril: Jangan Salahkan Jokowi

Selain itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Badan Informasi Geospasial Hasanuddin Zainal Abidin, Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Irwan, dan Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.