Dark/Light Mode

Jokowi Resmikan Underpass Progo Untuk Wisata Jawa

Sabtu, 1 Februari 2020 00:21 WIB
Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan pembangunan jalan bawah tanah, atau underpass Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diresmikan,  Jumat (31/01).
Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan pembangunan jalan bawah tanah, atau underpass Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diresmikan, Jumat (31/01).

RM.id  Rakyat Merdeka - Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meresmikan pembangunan jalan bawah tanah, atau underpass Yogyakarta International Airport (YIA) di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),  Jumat (31/01). 

Underpass sepanjang 1.4 kilometer yang juga merupakan underpass terpanjang di Indonesia telah selesai dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Ditjen Bina Marga,  pada 6 Desember 2019 dan telah dibuka untuk umum (open traffic) pada Jumat (24/010).

Peresmian ditandai dengan penekanan tombol dan penandatanganan prasasti oleh Presiden Jokowi. 

Turut hadir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Sekretariat Negara, Pratikno, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X,  Bupati Kabupaten Kulon Progo, Sutedjo dan Direktur Utama PT Wika, Tumiyana.

“Saya resmikan underpass sepanjang 1.4 kilometer yang merupakan underpass terpanjang di Indonesia. Underpass ini merupakan bagian dari keseluruhan proyek YIA. Saya harap dapat memberikan kontribusi terutama peningkatan wisatawan menuju Yogyakarta dan sekitarnya,” ucapnya

Baca juga : Jokowi Instruksikan Segera Evakuasi WNI di Hubei

Pembangunan underpass ini bertujuan, agar akses Jalur Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa yang menghubungkan Purworejo dan Wates - Yogyakarta tetap terbuka karena pembangunan YIA memotong jalan Pansela yang lama. 

“Dengan underpass ini,  jalan Pansela tidak terputus oleh runway YIA. Selain dilengkapi fasilitas  standar untuk terowongan, Underpass YIA juga dilengkapi dengan peringatan suara bagi para pengguna jalan agar selalu berhati-hati, menyalakan lampu dan memenuhi batas kecepatan 40 km/jam,” ujar Basuki.

Dikatakan Basuki beroperasinya underpass YIA juga mendukung Jalur Pansela sebagai alternatif Jalur Pantura yang telah padat lalu lintasnya dan menjadi jalur wisata. 

“Kita terus promosikan jalur Pansela Jawa, supaya orang tertarik lewat Selatan. Karena tidak hanya jalannya yang bagus, namun juga memiliki pemandangan yang indah (panoramic road) karena banyaknya objek wisata,” kata Basuki.

Direktur Jenderal Bina Marga, Sugiyartanto mengatakan, Jalur Pansela memiliki ciri khas tersendiri, di mana sebagian besar jalannya berada di dekat Pantai Selatan sehingga potensial menjadi jalur pariwisata.

Baca juga : Inggris Sebut Brexit Untungkan Indonesia

“Para pengguna jalan dapat menikmati obyek wisata di kawasan selatan, termasuk potensi kulinernya. Saya harapkan ekonomi lokal maupun regional bisa berkembang, seperti di Yogyakarta yang memiliki Pantai Drini,” terang Sugiyartanto.

Diketahui, Underpass YIA dibangun dengan lapisan pelindung sheet pile pada dinding untuk menghindari rembesan air penyebab banjir. 

Underpass ini juga dilengkapi empat pompa dengan kemampuan mengalirkan debit banjir 5 meter kubik/menit untuk setiap pompa. Debit banjir ini kemudian dialirkan ke sistem drainase yang menyatu dengan bandara kemudian dialirkan ke arah laut.

Underpass ini juga dilengkapi dengan delapan pintu darurat yang tersebar di sisi kiri dan kanan setiap 250 meter. Underpass ini juga dihiasi dengan ornamen khas Yogyakarta seperti Tari Jathilan, Tari Angguk Putri, Kalamakara dan Setilir Gebleg Renteng.

“Ini bagian dari kearifan lokal.  Hal ini menggambarkan bahwa teknis tidak harus kaku, tetapi bisa mengadopsi budaya lokal. Kebetulan Sri Sultan memberi masukan untuk menggunakan ciri khas budaya lokal. Pemilihan ornamen Tari Jathilan yang merupakan seni kerakyatan menggambarkan infrastruktur yang dibangun dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat,” tambah Sugiyartanto.

Baca juga : Jokowi Resmikan Runway 3 Soetta

Diketahui, pembangunan Underpass YIA dimulai pada November 2018 dengan biaya Rp 293 miliar bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) / Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019. 

Underpass YIA terdiri dari konstruksi terowongan (slab tertutup) sepanjang 1.095 meter serta jalan pendekat arah timur dan barat masing-masing sepanjang 158 meter dan 183 meter. 

Underpass memiliki lebar 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter. Underpass ini dikerjakan oleh kontraktor PT.Wijaya Karya – MCM KSO.

Underpass YIA juga memecahkan rekor MURI sebagai underpass terpanjang di Indonesia. Direktur MURI Osman Semesta Soesilo menyerahkan sertipikat MURI kepada Direktur Utama WIKA Tumiyana. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.