Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menko Airlangga Optimis IA-CEPA Gairahkan Minat Investasi Australia

Senin, 10 Februari 2020 11:05 WIB
Presiden Jokowi didampingi para menteri kabinet Indonesia Maju saat pertemuan bilateral di Parliament House, Canberra, Senin (10/2). (Foto: Humas/Dindha Moerti).
Presiden Jokowi didampingi para menteri kabinet Indonesia Maju saat pertemuan bilateral di Parliament House, Canberra, Senin (10/2). (Foto: Humas/Dindha Moerti).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah berharap ratifikasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) yang telah selesai dilaksanakan dapat membangkitkan minat investasi Australia. 

”Dengan IA-CEPA ini, kita ketahui bahwa selama ini investasi dari Australia jumlahnya tidak masuk dalam 5 besar. Jadi range-nya antara 400-700 juta US,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat memberikan keterangan kepada pers di Hyatt Hotel Canberra – A Park Hyatt Hotel, Canberra, Sabtu (8/2). 

Dalam hal ini, Ia melihat Indonesia dengan Australia yang diuntungkan oleh thread valasnya ke pihak Australia.  ”Tentu diharapkan dengan adanya IA-CEPA ini walaupun bea masuknya akan diturunkan rata-rata dari 5% menjadi 0%. Itu yang akan bisa didorong adalah satu, tekstil. Kedua, otomotif,” kata Airlangga. 

Baca juga : Jokowi Sebut IA-CEPA Bakal Tingkatkan Keterbukaan Perdagangan Dan Investasi

Otomotif sebagaimana diketahui, lanjut Airlangga, Australia mempunyai demand sebesar 1,1 juta US Dolar dan produk-produk kendaraan komersial seperti truk ataupun SUV sangat diminati.

 ”Nah sekarang Indonesia sendiri mempunyai kapasitas. Tinggal kita bicara dengan produsen-produsennya bagaimana kita bisa mempercepat tidak hanya yang tercantum di dalam IA-CEPA, tapi lebih utamanya kepada hybrid dan electric vehicle,” kata Ailangga. 

Di Indonesia sendiri, lanjut Airlangga, hybrid dan electric vehicle baru akan mulai produksi kira-kara tahun 2021. Ia menambahkan, bahwa sebelum itu pemerintah akan mendorong supaya yang combustion engine juga masuk karena itu juga masih diminati di Australia. 

Baca juga : UU IACEPA Disahkan, Pemerintah Perkuat Kerja Sama Dengan Australia

Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto juga menyampaikan bahwa dengan telah selesainya ratifikasi IA-CEPA akan meningkatkan akses pasar RI ke Australia. 

”Diharapkan dengan meningkatnya akses pasar otomatis  dapat mengurai defisit juga, plus juga nanti ekspor kita akan tambah,” ujar Agus. 

Selain itu, juga, menurut Mendag, ada kemudahan-kemudahan lain terutama tadi dikatakan Menko mengenai tarif.  ”Jadi produk-produk kita bisa lebih kompetitif,” pungkasnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.