Dark/Light Mode

Lelang Migas

Ada Corona, Pemerintah Kaji Stimulus Kerek Investasi Migas

Kamis, 9 April 2020 13:47 WIB
Industri migas. (Foto: net)
Industri migas. (Foto: net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Virus corona berdampak pada semua sektor. Termasuk rencana penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (WK Migas). Beberapa persiapan sebelum pengumuman Penawaran WK akan dijadwalkan ulang karena stakeholder melakukan aktifitas Work From Home (WFH) dan social distancing.

"Saat ini proses persiapan Penawaran WK Migas Konvensional Tahap I Tahun 2020 terus dilakukan. Pemerintah juga tengah mematangkan kebijakan yang terbaik sebagai upaya meningkatan minat BU/BUT dalam Penawaran WK Migas tersebut," papar Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi, Rabu (8/4).

Baca juga : Mendagri: Dalam Perang Lawan Corona, Semua Harus Bekerja Sama

Terkait penawaran WK migas ini, Agung menyebut, pemerintah tengah menyiapkan Terms& Conditions yang menarik, antara lain terkait firm commitment, besaran signature bonus, juga skema kontrak. Pemerintah juga sedang mengkaji stimulus untuk mendorong dan meningkatkan investasi hulu migas terutama pada kondisi wabah pandemi corona ini.

"Adapun untuk pelaksanaan lelangnya, akan dijadwalkan ulang, mengingat kebijakan penerapan social distancing dan masih banyak stakeholder yang WFH," jelas Agung.

Baca juga : Penutupan Bandara Cs, Kepala Daerah Harus Koordinasi Pusat

Agung menyampaikan, hingga saat ini Direktorat Jenderal Migas mencatat terdapat 10 kandidat calon WK Migas Konvensional yang direncanakan akan ditawarkan pada lelang WK Migas Konvensional Tahap I Tahun 2020. Selain adanya pandemi corona yang terjadi saat ini, tutur Agung, faktor penurunan harga minyak dunia juga menjadi pertimbangan Pemerintah dalam menentukan waktu yang tepat untuk mengumumkan dimulainya Penawaran WK Migas Konvensional Tahap I Tahun 2020.

"Bisnis migas punya risiko tinggi sehingga perlu persiapan teknis dan finansial untuk meminimalisir resiko kegagalan ke depannya. Pemerintah tidak ingin kegiatan ekplorasi dan eksploitasi berhenti di tengah jalan sehingga malah mengganggu investasi di sektor hulu migas Indonesia," tandas Agung. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.