Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Penyebaran Virus Corona di Tanah Air

Menteri Ida Setop Izin Baru Untuk Tenaga Kerja Asing

Kamis, 16 April 2020 05:31 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (Foto: Humas Kemenaker)
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (Foto: Humas Kemenaker)

 Sebelumnya 
Kabar masuknya TKA ke Tanah Air belakangan ini mengundang kekecewaan publik. Selain kasus TKA di Kendari, pekan lalu muncul kasus baru.

Ada sejumlah TKA China disebut-sebut masuk ke Tanah Air. Mereka bekerja perusahaan tambang nikel di Halmahera Selatan.

Baca juga : Atasi Penyebaran Corona, UKM Binaan BNI Turut Produksi APD

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan kabar itu hanya hoaks alias bohong. Menurutnya, Indonesia bukan negara yang mudah dimasuki secara ilegal.

Para pekerja China yang masuk, pasti sudah melalui prosedur yang resmi alias legal.

Baca juga : Cegah Corona, 5 Kepala Daerah Di Jabar Minta Commuter Line Disetop 14 Hari

"Mengenai pekerja China, saya garis bawahi lagi, orang datang ke Indonesia nggak bisa menyelundup begitu saja. Pasti melalui prosedur. Kami pasti tahu, kan dia mesti minta visa ke kedutaan kita. Saya lihat di medsos, dibilang ada kapal bawa buruh dari China. Padahal, orang-orangnya saja tidak kelihatan. Ini kan pembodohan. Orang itu memberitakan berita bohong,” ujar Luhut dalam video conference, Selasa (14/4).

Luhut menilai, isu serbuan TKA China dihembus-hembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dengan tujuan membuat gaduh.

Baca juga : PMI dan Paramadina Siapkan 1 Juta Hygiene Pack Untuk Rakyat Miskin

Ditegaskannya, untuk 49 TKA China yang bekerja di Kendari, semua masuk secara resmi. Tidak ada prosedur yang dilanggar.

Luhut menantang pihak-pihak yang menuding TKA China masuk secara ilegal untuk membuktikannya. “Saya berkali-kali bilang, tunjukkan ayo di mana. Nggak ada yang berani jelasin. Dibilang di Morowali China semua, saya beberapa kali kirim orang, jumlah pegawai China cuma 3.000 dari 45.000 pegawai di sana," tegasnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.