Dark/Light Mode

Jokowi Perintahkan Evaluasi PSBB: Mana yang Kebablasan, Mana yang Masih Kendor

Senin, 4 Mei 2020 12:16 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Twitter @jokowi)
Presiden Jokowi (Foto: Twitter @jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi memerintah agar pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di 4 provinsi dan 22 kabupaten/kota dilaksanakan secara ketat dan efektif. Perintah itu disampaikan Jokowi saat memimpin Rapat Terbatas (Ratas) mengenai Laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, melalui Konferesi Video dari Istana Kepresidenan Bogor, Senin (4/5).

Secara keseluruhan, Presiden Jokowi menekankan lima hal. Pertama, penerapan PSBB di 4 provinsi serta 22 kabupaten/kota betul-betul diterapkan secara ketat dan efektif. 

”Dan saya melihat beberapa kabupaten dan kota telah melewati tahap pertama dan akan masuk ke tahap kedua. Ini perlu evaluasi. Mana yang penerapannya terlalu over, terlalu kebablasan dan mana yang masih kendor,” tutur Presiden Jokowi saat memberikan pengantar seperti dikutip setkab.go.id. Evaluasi ini, menurut Presiden, penting sehingga Pemerintah bisa melakukan perbaikan-perbaikan di kota, kabupaten, maupun provinsi yang melakukan PSBB.  

Baca juga : Jokowi Heran Harga Gula Dan Beras Masih Meroket

Kedua, setiap daerah yang melakukan PSBB harus memiliki target-target yang terukur. ”Ada targetnya, misalnya berapa jumlah pengujian sampel yang telah dilakukan, tes PCR (polymerase chain reaction) yang telah dilakukan, apakah pelacakan yang agresif telah dikerjakan, berapa yang telah di-tracing setiap hari, betul-betul ini harus dikerjakan,” imbuh Presiden. 

Presiden menyampaikan, apakah dalam PSBB di daerah isolasi ketat juga dilakukan. Karena masih terlihat ada yang sudah positif bisa lari dari rumah sakit dan PDP (Pasien Dengan Pengawasan) masih beraktivitas ke sana-kemari. ”Kemudian juga apakah warga yang berisiko, yang manula yang memiliki riwayat penyakit, riwayat komorbid ini sudah diproteksi betul. Evaluasi-evaluasi yang terukur seperti ini perlu dilakukan,” kata Presiden. 

Ketiga, melakukan monitor secara ketat potensi penyebaran di beberapa klaster. Kepala Negara menambahkan bahwa ada klaster pekerja migran,  jemaah tablig, rembesan pemudik, dan industri perlu betul-betul dimonitor secara baik. ”Kita lihat bahwa pekerja migran Indonesia laporan yang saya terima sudah 89 ribu yang sudah kembali dan akan bertambah lagi kemungkinan 16 ribu. Ini betul-betul harus ditangani, dikawal secara baik di lapangan sehingga jangan sampai muncul gelombang kedua,” ujarnya 

Baca juga : Media Tradisional Masih Penting

Untuk klaster industri, Presiden minta harus dipastikan betul industri-industri yang diizinkan beroperasi itu apakah melakukan protokol kesehatan secara ketat atau tidak. Dia meminta petugas melakukan pengecekan ke lapangan. 

Keempat, berkaitan dengan program jaring pengaman sosial agar makin cepat diterima masyarakat. ”Saya tadi pagi sudah mendapatkan laporan dari Pak Menko PMK mengenai PKH, paket sembako, bansos tunai, BLT, dana desa sudah berjalan, tetapi saya minta kecepatan agar bansos ini sampai di tangan keluarga penerima betul-betul semakin cepat diterima akan semakin baik,” tuturnya. 

Untuk itu, Presiden minta minggu ini semuanya sudah bisa diterima dan Mensos, Gubernur, Bupati, Wali Kota, Camat sampai Kepala Desa turun ke lapangan menyisir. ”Saya minta juga diberi fleksibilitas kepada daerah agar kalau ada warga yang miskin, yang belum dapat segera bisa dicarikan solusinya,” ujarnya. 

Baca juga : Tekan Kerugian, Garuda Nego Ulang Sewa Pesawat Dan Pangkas Rute

Presiden juga minta data penerima bansos dibuka secara transparan, siapa yang dapat, kriterianya apa, jenis bantuannya, sehingga jelas tidak menimbulkan kecurigaan-kecurigaan dan Pemerintah bisa melakukan segera koreksi di lapangan. ”Tadi sudah saya sampaikan mengenai persoalan timing  betul-betul harus di-manage secara baik, karena ada bantuan dari pusat, dari daerah, kemudian juga dari desa,” imbuhnya. 

Kelima, penyusunan outline untuk pengaduan. ”Sehingga apabila menemukan penyimpangan-penyimpangan kita bisa ketahui secara cepat,” pungkas Presiden di akhir pengantar. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.