Dark/Light Mode

Peringati Hari Kebebasan Pers

Media Tradisional Masih Penting

Sabtu, 2 Mei 2020 11:43 WIB
Dari kiri, searah jarum jam: Yeyen Rostiyani, Gabriel M. Hons-Oliver, Asep Setiawan, dan Abdul Manan, saat diskusi virtual. (Foto: Istimewa)
Dari kiri, searah jarum jam: Yeyen Rostiyani, Gabriel M. Hons-Oliver, Asep Setiawan, dan Abdul Manan, saat diskusi virtual. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari Kebebasan Pers Internasional (World Freedom Press Day), diperingati tiap 3 Mei. Namun sejumlah tantangan masih ditemui para pekerja pers di tiap negara di dunia.

Kamis (30/4), Pusat Kebudayaan Amerika Serikat (AS) di Jakarta @america, menggelar diskusi virtual memperingati World Freedom Press Day.

Diskusi itu dihadiri Political Officer Kedutaan Besar (Kedubes) AS Gabriel M. Hons-Oliver, Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Abdul Manan dan Ketua Pemberdayaan Organisasi Dewan Pers Asep Setiawan.

Baca juga : Peringati Hari Buruh, KSPI Sumbang APD Ke RS Annisa Cikarang

Diskusi dimoderatori jurnalis senior Yeyen Rostiyani. Oliver yang membuka diskusi menyebut, jurnalisme itu sangat penting. Kata dia, pers sangat mendukung demokrasi dunia. Termasuk di negaranya.

Jurnalis, kata Oliver, bebas mengekspresikan pendapat mereka melalui berita yang mereka buat. Ini berlaku bagi seluruh jurnalis di dunia, termasuk AS dan Indonesia.

Meski demikian, kata Oliver, terkadang ia menemui adanya bias media. “Bagi saya itu bukan masalah. Hal tersebut adalah bagian dari kebebasan pers,” ujar Oliver.

Baca juga : Tarif Baru Penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni

Meski demikian, kini jurnalis menghadapi tantangan yang cukup besar. Yakni berita bohong atau hoaks. Menurutnya, tak semua orang bisa memiliki kemampuan menganalisa kebenaran berita.

Oliver mengatakan, media mainstream sangat berpengaruh bagi masyarakat. Saat ini, keberadaan media sosial sebagai wadah informasi, sering disalahgunakan. “Sehingga dapat menyebarkan berita hoaks,” ujarnya.

Ia menyebut, masyarakat masih bisa mempercayai media-media tradisional. Seperti, koran atau stasiun televisi. Jika mengambil sumber yang terpercaya, masyarakat bisa yakin bahwa informasi yang disampaikan sudah tepat.

Baca juga : Mendag Masih Letoy

“Jadi, media tradisional memang masih cukup penting” katanya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.