Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tetap Bangun Tol di Saat Corona
Basuki: Bagi Sembako Perlu, Tapi, Apa Mau Begitu Terus?
Senin, 18 Mei 2020 04:44 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Meski Indonesia sedang dilanda wabah corona, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tak menghentikan kerjanya membangun jalan tol. Basuki beralasan, di saat seperti ini, bagi-bagi sembako memang penting. Tapi, pembangunan infrastruktur juga penting untuk menguatkan ekonomi setelah pandemi selesai.
Hal itu disampaikan Basuki ketika melakukan konferensi video Seremonial Penyelesaian Span Terakhir Pekerjaan Erection Box Girder Proyek Jalan Tol Layang AP Pettarani Makassar, kemarin. Basuki memang tidak langsung bicara mengenai pembagian sembako. Dia lebih dulu menerangkan mekanisme penghentian sebuah pekerjaan infrastruktur.
Basuki menerangkan, dalam Instruksi Menteri (Inmen) PUPR Nomor 2 tahun 2020 disebutkan, pekerjaan kontruksi, termasuk jalan tol, tidak bisa diberhentikan begitu saja. Ada syaratnya. "Akan berhenti kalau ada permintaan dari pelaksana. Seperti proyek Serang-Panimbang, karena pekerjanya ada yang kena Covid-19," ujar Basuki.
Sementara untuk proyek infrastruktur lain, pembangunannya tetap berjalan seperti biasa. Contohnya, proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). Jalan Tol Layang AP Pettarani Makassar, pembangunannya juga masih terus dikebut. Proyek tersebut kini telah memasuki tahap akhir pemasangan balok jembatan. Jalan Tol layang pertama di Kota Makassar ini ditargetkan kelar tahun ini.
Baca juga : Update Corona 15 Mei: Pasien Sembuh 3.803, Yang Meninggal Tembus 1.076
Beberapa contoh pembangunan tol yang masih terus berjalan itu membuktikan bahwa jasa konstruksi masih bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. "Jalan terus," tegasnya.
Dalam pembangunan ini, Basuki telah memprogramkan proyek padat karya senilai Rp 11,8 triliun. Proyek ini jelas akan banyak membantu masyarakat yang butuh pekerjaan, Untuk program ini, ada sekitar 605.000 tenaga kerja yang terserap.
Dalam pengerjaan proyek, Basuki memastikan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19 tetap diterapkan. Basuki lalu menyebutkan 3 kunci agar pekerja konstruksi bisa hidup berdampingan dengan Covid-19, yakni; cuci tangan, jaga jarak, pakai masker.
Dia mengakui, dengan protokol baru tersebut, waktu penyelesaian menjadi lebih lama. Tenggat waktunya bisa 2 kali lipat lebih panjang. Misalnya, pekerjaan dengan durasi 50 hari, bisa menjadi 100 hari. Sebab, penempatan pekerjanya mesti diatur sesuai ketentuan. "Sekarang sudah bekerja dan diatur jaraknya," tutur dia.
Baca juga : Update Corona 14 Mei: Pasien Sembuh 3.518, Yang Meninggal Tembus 1.043
Setelah itu, Basuki baru menyinggung soal pembagian sembako untuk membantu rakyat yang kesulitan akibat pandemi Covid-19. Basuki menyatakan, amat setuju dengan program itu. Tapi, yang perlu dilakukan bukan cuma bagi-bagi sembako.
"Bagi sembako memang perlu. Tapi, apa iya mau begitu terus?" cetusnya, seraya menyebutkan pihaknya juga punya tanggung jawab untuk membuka lapangan kerja. "Sehingga orang bisa beraktivitas," tambahnya.
Saat ini, memang sedang ramai dikampanyekan kembali beraktivitas normal dengan protokol kesehatan, atau dikenal dengan istilah new normal. Kampanye ini digaungkan agar masyarakat bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. Termasuk bisa kembali masuk kerja, baik di kantor, pabrik, maupun proyek infrastruktur.
Sekjen Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib Khumaidi mengingatkan, dari kajian medis, kehidupan new normal ini memang sudah harus dipersiapkan. Akan tetapi, tidak bisa melompat langsung. Harus punya parameter dan indikator terlebih dahulu.
Baca juga : Update Corona 12 Mei: Pasien Sembuh 3.063, Yang Meninggal Tembus 1.007
"Salah satu indikatormya adalah mata rantai penyebarannya menurun atau tidak. Itu harus diukur dulu. Sekarang kan kasus positif masih naik. Episentrum juga bukan lagi hanya di Jakarta," kata Adib, lewat sambungan telepon, tadi malam.
Selain itu, pemerintah harus melakukan pemetaan kesiapan fasilitas kesehatan. Mulai dari tenaga hingga dan fasilitas medis. Kemudian baru ditetapkan protokol dalam menjalankan aktivitas, baik di protokol kesehatan untuk pekerja konstruksi, di mall, pasar, atau rumah ibadah. "Jadi tidak hanya cuci tangan, physical distancing, dan pakai masker," tutupnya. [SAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya