Dark/Light Mode

Mentan SYL Kunjungi Jagung NTT, Pastikan Stok Pangan Aman

Sabtu, 30 Mei 2020 10:31 WIB
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengendarai mesin traktor bantuan pemerintah di Kupang, NTT, Jumat (29/5)
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengendarai mesin traktor bantuan pemerintah di Kupang, NTT, Jumat (29/5)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) didampingi jajaran Eselon I Kementerian Pertanian (Kementan) mengunjungi Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meninjau pertanaman jagung, melepas jagung hasil panen program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) sebanyak 3 kontainer yang disiapkan untuk dikirim ke Surabaya sekaligus meninjau Toko Tani Indonesia Center (TTIC) dan penyerahan bantuan 40 unit handtraktor kepada Gubernur NTT Viktor Laiskodat di Desa Manusak, Kecamatan Kupang, Jumat (29/5).

Kunjungan ini dimaksudkan guna memastikan stok pangan di NTT khusus di tengah pandemi virus corona aman.

SYL mengatakan, kunci daerah yang bisa maju itu bila kepala daerahnya mau ikut bergerak. Sebab, kebijakan dan program pemerintah pusat yang dijalankan melalui Kementerian Pertanian dapat berjalan optimal jika pemerintah daerah dapat mensinergikan dengan kebijakannya, salah satunya menghidupkan kelembagaan pertanian.

“Kita punya agenda cukup, kita punya riset cukup, selanjutnya manajemen agendanya harus main melalui kebijakan-kebijakan pemerintah, kelembagaan-kelembagaan masyarakat dihidupkan termasuk kelembagaan pertanian yang ada,” ujar SYL dalam acara kunjungan tersebut.

SYL menegaskan, dalam melakukan usaha pertanian untuk mendapatkan hasil yang optimal yakni cuaca harus diperhitungkan. Dengan demikian, managemennya harus jalan. 

Baca juga : Bupati Kulon Progo Pastikan Stok Pangan Aman Sampai Desember

“Dalam suasana pandemi virus corona ini, bisa jadi krisis ekonomi berlangsung lama dan tumpuan perdagangan yang bisa jalan yaitu pertanian. Itu yang harus selalu didorong terus jangan sampai berhenti," tegasnya.

Perlu diketahui, dalam kunjungan ini, SYL juga secara langsung melihat operasional TTIC yang baru dibentuk tahun 2019 dan operasional tahun 2020 ini. TTIC ini memediasi produk-produk petani agar laku dan memperpendek rantai pasar. TTIC ini juga bakal menjadi pusat informasi pertanian khususnya untuk produksi pertanian dan harga.

Di tempat yang sama, Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengatakan, permasalahan yang ada di NTT adalah manajemen air. Pemerintah Provinsi NTT sudah merencanakan dengan baik, sehingga tahun depan seluruh sungai yang ada disiapkan untuk dibuatkan dam di samping sungai itu.

“Dengan demikian, lahan-lahan yang kosong kami akan masuk dengan alat berat untuk membuat lahan yang baik agar kami bisa tanam pada musim kemarau nanti,” jelasnya.

“Kami bersyukur atas kehadiran Mentan Syahrul Yasin Limpo di situasi sulit begini. Sebab dapat memberikan energi dan semangat buat petani untuk mengerjakan seluruh potensi yang dimiliki," imbuhnya.

Baca juga : Pertengahan Juni, Lufthansa Pulihkan 20 Penerbangan

Lebih lanjut, Viktor menuturkan manajemen air melalui pembuatan dam tersebut akan dijadikan sebagai pilot project sebuah transformasi budaya tanam NTT. Jika ini berhasil maka memberikan sebuah keyakinan energi positif untuk menatap masa depan.

“Saya selalu bilang tidak ada lahan tidur, yang tidur itu orangnya, kalau gubernur tidur, bupati tidur, kepala dinas tidur itu pasti lahannya tidur. Tapi kalau gubernurnya lompat kiri kanan, bupatinya lompat kiri kanan kepala dinas apalagi itu berarti semangat yang luar biasa,” tegasnya.

Viktor berharap nantinya seluruh supply chain tidak datang dari luar supaya bisa memberikan nilai tambah. Sebab, walaupun alam NTT itu indah tapi supply chainnya datang dari luar maka daerah itu akan tetap miskin.

“Karena itu kami berharap pertanian satu-satunya supply chain yang dapat diandalkan untuk membangun pariwisata," tandasnya.

Perlu diketahui, dalam kunjungan ini, SYL bersama Viktor melakukan pencanangan tanam jagung di lahan seluas 10 hektare dengan memanfaatkan sumber air yang ada. 

Baca juga : Jelang Lebaran, Stok Bawang Merah Aman

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi yang juga hadir mengatakan, Kementan tahun ini memberikan dukungan bantuan untuk NTT. Terkait tanaman pangan alokasi tahun ini bantuan benih padi 50 ribu hektare, bantuan benih jagung 42.500 hektare, kedelai 3.000 hektare, pengembangan pangan alternatif 2.840 hektare, ubi kayu 500 hektare dan alsintan pascapanen 117 unit.

“Untuk pengembangan pangan alternatif, sesuai arahan Mentan mulai digalakkan kembali pengembangan pangan di luar beras seperti umbi-umbian, jagung dan tanaman serealia lain," tuturnya.

“Terutama di NTT ini potensial untuk dikembangkan jagung dan sorgum, supaya bisa memperkaya pangan alternatif kita," sambung Suwandi. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.