Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Sinergikan BUMN Pangan, Menteri Erick Targetkan Swasembada Gula

Kamis, 18 Juni 2020 20:43 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir dan wartawan senior Rakyat Merdeka Kiki Iswara dalam acara Ngopi Yuk Spesial, Kamis (18/6).
Menteri BUMN Erick Thohir dan wartawan senior Rakyat Merdeka Kiki Iswara dalam acara Ngopi Yuk Spesial, Kamis (18/6).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah berupaya membenahi dan mensinergikan BUMN pangan agar bisa memenuhi kebutuhan pasokan dalam negeri. Sinergi yang dilakukan sektor pangan di antaranya BUMN pupuk dan BUMN garam.  

Di BUMN pupuk misalnya kata Erick, dipastikan agar pengelolaan pupuk dalam negeri ini bisa tepat sasaran. “Bagaimana pupuk yang dapat sampai ke petani bukan ke korporasi, bisa berdosa kita,” katanya dalam acara Ngopi Yuk Spesial bertajuk ‘BUMN Berjuang di Tengah Pandemi Covid-19’ disiarkan secara streaming melalui kanal Facebook dan Youtube Rakyat Merdeka, Kamis (18/6).

Beberapa waktu lalu, lanjut Menteri Erick, pihaknya baru saja rapat soal BUMN pangan. Namun diakuinya hal tersebut belum tuntas. “Pembahasannya belum sebagus farmasi atau logistik, dan masih ada 1-2 poin yang belum rampung. Intinya salah satu distribusi kita ke PT Bhanda Ghara Reksa (Persero) atau BGR akan difokuskan untuk mendukung pangan,” ujarnya. 

Baca juga : Sering Bongkar Pasang Direksi BUMN, Erick Nggak Takut Diancam

Pihaknya juga mencoba mensinergikan pupuk perkebunan dan pertanian agar mapping-nya pas. Kementerian BUMN juga sedang me-review bagaimana peran Bulog, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI dan Berdikari dalam penyediaan pangan.

Erick mencontohkan soal kebutuhan gula. Dari 3,5 juta ton kebutuhan konsumsi dalam negeri, sekitar 1,5 juta ton dipenuhi dari impor. Sementara BUMN menyediakan 1,2 juta dan sisanya swasta. 

“Kita mau coba dengan sinergi pupuk, perkebungan, pertanian dan pangan supaya kita bisa swasembada gula. Dengan jumlah lahan 130 ribu hektar ditambah 140 ribu hektar lahan milik rakyat bisa dijadikan plasma sebesar. 270 ribu hektar dikali 7 ton kan hampir 2,1 juta pemenuhan gula. Ini yang coba kita kejar target,” imbuhnya.

Baca juga : Jaga Pangan, Bupati Taput Borong Hasil Petani Di Pasar

Di industri garam pun Erick bilang, saat ini BUMN garam masih fokus ke garam konsumsi. Tapi belum mencakup ke garam kebutuhan industri karena masih kebanyakan impor.

Ia juga tengah membicarakannya dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto, terkait kemungkinan perusahaan garam BUMN diberi kesempatan untuk mulai melihat potensi investasi di luar negeri. Terutama dalam menggarap garam industri. “Karena kalau garam industri di sini kita sulit untuk compete (bersaing),” ucapnya. 

“Memang nggak bisa lihat besok langsung jadi karena butuh waktu. Pangan ini kompleks, dengan nawaitu dan implemetasi 1-2 tahun ini diharap bisa selesai,” pungkas Erick. [DWI]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.