Dark/Light Mode

Kebut Penyaluran Anggaran PEN UMKM, Kemenkop Gandeng Perbarindo

Rabu, 1 Juli 2020 10:35 WIB
Menkop Teten Masduki (tengah) usai bertemu dengan Pengurus Perbarindo di Jakarta, Selasa (30/6). (Foto: ist)
Menkop Teten Masduki (tengah) usai bertemu dengan Pengurus Perbarindo di Jakarta, Selasa (30/6). (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Koperasi dan UKM kian agresif mempercepat penyaluran anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bagi UMKM. Salah satunya dengan menggandeng Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo).

Selain itu, Kemenkop juga tengah mendorong penerbitan keputusan Menteri Keuangan (KMK) untuk menunjuk Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), serta mempercepat proses bisnis Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) dan integrasi data dengan OJK.

Perbarindo adalah organisasi yang menghimpun BPR-BPRS yang merupakan salah satu ujung tombak penyaluran pembiayaan untuk UMKM. Jumlah nasabah Perbarindo ada 4 juta UMKM dengan uang yang berputar sebesar Rp 122 triliun. 

Baca juga : Perkuat Pemasaran dan Penjualan Produk, Pegadaian Gandeng Askrindo Syariah

"BPR-BPRS termasuk yang menjadi bagian program restrukturisasi, karena banyak nasabahnya yang terkendala untuk membayar cicilan bunga kredit, yang akan kita fasilitasi melalui subsidi bunga yang dibayarkan pemerintah," kata Menkop dan UKM Teten Masduki seperti ditulis Rabu (1/7).

Alokasi penyaluran anggaran bagi UMKM sebesar Rp 123,46 triliun, dari total anggaran PEN Rp 695,2 triliun, diminta Teten untuk bisa dilakukan secepatnya. "Dengan Perbarindo untuk segera melakukan restrukturisasi kredit, berupa penundaan pembayaran cicilan bunga pada UMKM yang terdampak pandemi Covid-19," tuturnya.

Juga kerja sama dalam pembayaran subsidi bunga oleh pemerintah ini mirip dengan KUR, yang skemanya sudah selesai, sedang yang non KUR ini antara lain kita lakukan dengan BPR-BPRS melalui Perbarindo.

Baca juga : Penyerapan Anggaran 38,2 Persen, Kemenkumham Yakin Target Tercapai

Ke depan, pihaknya juga berkeinginan memperluas kerja sama dengan Perbarindo dalam pemberdayaan dan channeling pembiayaan bagi UMKM, khususnya pembiayan yang ramah bagi UMKM.

Ketua UmumPerbarindo, Joko Suyanto mengaku, siap melakukan langkah-langkah guna percepatan kerja sama dalam penyaluran anggaran PEN ini. "Kami terbiasa bergerak cepat, karena karakteristik BPR dan BPRS yang memiliki kemudahan dalam penyaluran kredit dan keunikan dalam menghimpun dana masyarakat dibandingkan dengan bank konvensional lain menjadi daya tarik tersendiri, sehingga BPR-BPRS masih tumbuh dan berkembang," katanya.

Menurut Joko, saat ini industri BPR dan BPRS dan jutaan nasabahnya diuji dengan adanya wabah Covid-19 yang melanda Indonesia dan hampir seluruh dunia. Pandemi tersebut telah berdampak ke berbagai sektor kehidupan, tak terkecuali sektor ekonomi dan keuangan. 

Baca juga : BNI Berikan Angin Segar Untuk UMKM Bangkit dari Pandemi

"Dampak yang dirasakan oleh industri BPR dan BPRS adalah turunnya kemampuan nasabah untuk membayar angsuran dan meningkatnya penarikan dana simpanan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," imbuhnya.

Dengan adanya kerja sama dalam penyaluran anggaran PEN ini, Joko optimis para nasabah BPR-BPRS yang umumnya UMKM akan banyak terbantu. "Jaringan kami terbentang dari Sabang sampai Merauke di mana ada sekitar 6 ribu outlet dengan jumlah BPR-BPRS sebanyak 1.600," tambahnya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.