Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kunjungi Bio Farma, Menristek Tinjau Progres Vaksin Merah Putih

Rabu, 29 Juli 2020 20:34 WIB
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro (kiri) bersama Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (kanan) saat meninjau progres pembuatan vaksin di BUMN farmasi yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/7). (Foto: Humas Kemenristek/BRIN)
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro (kiri) bersama Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir (kanan) saat meninjau progres pembuatan vaksin di BUMN farmasi yang berlokasi di Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/7). (Foto: Humas Kemenristek/BRIN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari ini, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro berkunjung ke PT Bio Farma, dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden Jokowi tentang pengembangan vaksin Covid-19 dalam negeri alias vaksin Merah-Putih.

Pengembangan vaksin Merah-Putih dilaksanakan dengan memenuhi aspek kecepatan, efektivitas, keakuratan dan kemandirian.

Baca juga : Dikunjungi Terawan, Nuritek Harap Industri Alkes Dalam Negeri Dapat Karpet Merah

Vaksin Merah-Putih merupakan vaksin produksi dalam negeri yang tengah dikembangkan oleh LBM Eijkman sebagai lead Tim Pengembangan Vaksin Merah-Putih dengan metode protein rekombinan dan metode lainnya.

Bambang menjelaskan, vaksin ini menggunakan isolat virus Covid-19 yang memiliki karakteristik virus di Indonesia. Sehingga, tingkat sensitivitas dan keefektivitasannya akan lebih besar.

Baca juga : Gandeng Kimia Farma, Pertamina Siap Jamin Ketersediaan Bahan Baku Farmasi Tanah Air

"Saat ini, LBM Eijkman tengah mengembangkan beberapa protein rekombinan S dan N, yang akan diikuti dengan pembuatan kandidat vaksin (disatukan dengan carrier molecules). Selanjutnya, kandidat vaksin akan diujikan kepada hewan sebelum dilanjutkan ke tahap uji klinis," jelas Bambang.

"Platform ini dianggap lebih aman dibandingkan vaksin DNA dan RNA dalam hal replikasi protein, serta lebih aman dari keseluruhan virus yang dilemahkan atau dibunuh. Karena tidak memerlukan pengembangbiakan virus dalam jumlah yang besar," imbuhnya.

Baca juga : Patuh Bayar Pajak, Menteri LHK Terima Penghargaan Dari DJP

Pengembangan vaksin Merah-Putih merupakan simbol kemandirian bangsa dan kemajuan ilmu pengetahuan, yang dikembangkan oleh tim peneliti dan ilmuwan Indonesia.

Pemerintah dan masyarakat harus terus bersinergi mendukung pengembangan vaksin Merah-Putih sebagai momen kebanggaan bangsa. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.