Dark/Light Mode

Labuan Bajo Siap Jadi Tuan Rumah KTT G20 dan ASEAN Summit 2023

Jumat, 11 September 2020 21:32 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (kiri) saat melihat desain pembangunan sejumlah infrastruktur di Labuan Bajo, Kamis (10/9).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan (tengah) bersama Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono (kiri) saat melihat desain pembangunan sejumlah infrastruktur di Labuan Bajo, Kamis (10/9).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan pembangunan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Selain mendukung produktivitas sektor pariwisata pasca Pandemi Covid-19, Labuan Bajo akan menjadi pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan ASEAN Summit di Labuan Bajo pada 2023. 

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, optimis pembangunan infrastruktur dapat selesai sebelum perhelatan KTT G20 dan ASEAN Summit berlangsung. 

"Saya optimis kalau semua berjalan dapat selesai walaupun memang sekarang kita sedang serius menangani Covid-19. Kalau semua berjalan, saya berharap bisa dilakukan Leader Meeting 2023 di Tana Mori (Golo Mori)," kata Luhut saat meninjau pembangunan sejumlah infrastruktur di Labuan Bajo, Kamis (10/9).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk KSPN Labuan Bajo telah direncanakan secara terpadu, baik peningkatan kualitas jalan, penataan kawasan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.

Baca juga : Kabupaten Batang Siap Jadi Sentra Bawang Putih Nasional

"Tahun 2021 kita sudah programkan pelebaran jalan sesuai dengan standar nasional menuju Tana Mori sepanjang 30 Km. Pengerjaannya selesai tahun 2022," kata Basuki. 

Program peningkatan jalan dan jembatan menuju Tana Mori sepanjang 30 Km dikerjakan mulai dari ruas jalan Hotel Jayakarta dengan anggaran sebesar Rp 377 miliar. Jalan dengan standar jalan nasional adalah lebar 7 meter, 2 lajur, 2 arah dan dengan median jalan. 

Pengerjaannya dilakukan secara bertahap.  Yaitu berupa peningkatan struktur jalan Labuan Bajo-Simpang Kenari sepanjang Rp 14,6 Km dengan anggaran sebesar Rp 146 miliar dan Simpang Kenari-Tana Mori sepanjang 15,4 Km sebesar Rp 231 miliar. 

Selain pembangunan akses menuju Tana Mori, peningkatan jaringan jalan KSPN Labuan Bajo terus dilakukan Kementerian PUPR yang meliputi beberapa kegiatan. Di antaranya penanganan ruas jalan dalam kota, penataan trotoar dan drainase, perbaikan geometrik jalan, pelebaran dan preservasi serta pembangunan jalan baru. 

Pada 2020, alokasi peningkatan jaringan jalan KSPN Labuhan Bajo adalah sebesar Rp 384,1 miliar yang digunakan untuk 9 paket pekerjaan sepanjang 102.35  Km.

Baca juga : Enam Klub Berminat Jadi Tuan Rumah Liga 2 2020

Terdiri dari peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas (2,19 km) dengan progres 33,95%, Jalan Soekarno Bawah (2,01 km) progres 37,99%, Jalan Simpang Pede (4,51 km) progres 34,87%, Jalan Yohannes Sahadun (4,05 km) progres 31,72% dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu (4 km) dengan progres 60,88%. 

"Untuk prasarana dan sarana dari Bina Marga di dalam kota dengan membuat trotoar yang lebar karena desainnya pedesterian semua listrik ada di bawah. Jadi ada utilitas box sendiri. Progresnya, rata-rata sudah 60% dan selesai Desember 2020," terang Basuki

Kementerian PUPR melalui Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kupang, Ditjen Bina Marga Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kupang juga melakukan perbaikan geometrik jalan untuk  menunjang operasional peti kemas yang mendistribusikan logistik dari Pelabuhan Wae Klambu menuju pusat kota Labuan Bajo atau sebaliknya. 

Program peningkatan jalan dilakukan dari Simpang Manjerite hingga Simpang Lancang sepanjang 0,82 Km dengan anggaran Rp 8,61 miliar. Progres konstruksinya sudah mencapai 20,64%.

Pelabuhan khusus logistik atau Multipurpose Wae Klambu dibangun untuk menggantikan pelabuhan lama yang berada di tengah Kota Labuhan Bajo. Lokasi Pelabuhan Logistik yang akan dibangun hanya 19 menit waktu tempuh dari Bandara Komodo dan dari pusat kota Labuan Bajo.

Baca juga : Top, Banyuwangi Jadi Tuan Rumah Liga Selancar Dunia

Kemudian juga direncakan pada Oktober 2020 dimulai pengerjaan fisik  peningkatan jalan, trotoar, dan drainase di Jalan Alo Tanis sepanjang 1 Km dengan anggaran Rp 24 miliar. Saat ini, telah memasuki pengumuman tahap pemenang lelang proyek. 

Selain itu,  juga dilakukan tiga paket pekerjaan peningkatan kualitas jalan untuk mendukung KSPN Labuan Bajo berupa preservasi dan pelebaran Jalan Labuan Bajo - Malwatar sepanjang 54,77 Km dengan biaya Rp 57,2 miliar,  pelebaran jalan menuju standar ruas Jalan Labuan Bajo - Malwatar sepanjang 5 Km dengan anggaran Rp 27,2 miliar, dan pembangunan Jalan Ruas Labuan Bajo Terang Pelabuhan Bari sepanjang 24 Km dengan biaya sebesar Rp 18,27 miliar. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.