Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Stunting, Menko Muhadjir Ajak Aisyiyah Terlibat Pendidikan Pranikah

Sabtu, 3 Oktober 2020 19:56 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy. (Foto: ist)
Menko PMK Muhadjir Effendy. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, permasalahan stunting berkaitan dengan penyiapan calon rumah tangga baru. Karena itu, pemerintah mencanangkan program pendidikan pranikah bagi calon pengantin yang akan membangun rumah tangga.

Muhadjir mengatakan bahwa pendidikan pranikah, utamanya pada perempuan, sangat penting untuk mewujudkan rumah tangga yang sukses melahirkan generasi yang unggul. Tidak hanya sesaat sebelum menikah, pembekalan terhadap perempuan juga perlu dilakukan sejak dini. 

Hal tersebut disampaikannya pada 'International Conference on Aisyiyah Studies yang diselenggarakan Pimpinan Pusat 'Aisyiah secara virtual, Sabtu (3/10).

Baca juga : Kinerja Kinclong, Mandiri Syariah Sabet Penghargaan Best Bank of GCG 2019

"Karena itu, pembekalan terhadap perempuan sejak remaja sampai kemudian dia akan memasuki pernikahan, membangun rumah tangga baru, itu menjadi sangat penting," ujarnya.

Bukan hanya kewajiban pemerintah, menurut Muhadjir, organisasi kemasyarakatan seperti Aisyiah yang berfokus pada perempuan, serta dengan lembaga pendidikan yang dimilikinya juga harus berperan dalam melakukan pembekalan sejak dini dan pendidikan pranikah terhadap perempuan melalui kader-kadernya yang ada di seluruh Indonesia.

"Ini saya mohon dukungan betul dari Aisyiah, bagaimana supaya pendidikan pranikah ini betul-betul dilaksanakan dengan baik. Kalau pendidikan pranikah ini bisa dilaksanakan dengan baik saya yakin keluarga baru, rumah tangga baru akan juga berkembang dengan baik," tutur dia.

Baca juga : Menko PMK Muhadjir Ajak Milenial Sulut Warisi Semangat Bung Karno

Menurut Muhadjir, ada beberapa hal yang harus diberikan dalam pembekalan dan pendidikan pranikah. Pertama, kesehatan reproduksi. Kedua perencanaan ekonomi keluarga, dan ketiga kesiapan membangun rumah tangga yang mandiri. 

Dengan pembekalan tersebut, diharapkan rumah tangga bisa melahirkan keturunan yang sehat dan menjadi keluarga memiliki kematangan ekonomi. “Ini yang saya rasa sangat penting untuk kita perhatikan bersama termasuk keterlibatan 'Aisyiyah dalam tahap-tahap masa menyiapkan pendidikan pranikah sampai pada menyiapkan mereka berketurunan," pungkasnya.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) angka kasus stunting di Indonesia saat ini masih cukup tinggi, yakni 27,67 persen. Pemerintah menargetkan angka stunting pada 2024 turun menjadi 14 persen. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.