Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wapres: Vaksinasi Sesuai Ajaran Islam

Sabtu, 17 Oktober 2020 09:39 WIB
Wapres: Vaksinasi Sesuai Ajaran Islam

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah tengah melakukan uji klinis vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan pada jutaan masyarakat. Vaksin itu diadakan melalui kerja sama dengan negara-negara lain, ataupun yang dikembangkan sendiri, yakni vaksin Merah Putih.

Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin memastikan, vaksin yang akan disuntikkan pada jutaan masyarakat Indonesia sudah melalui beberapa tahap uji klinis.

Baca juga : Saudi Masih Ogah Berdamai Dengan Israel

Keberadaan vaksin bahkan sejalan dengan ajaran syariat Islam, dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW.

Hal itu disampaikan Kiai Ma'ruf dalam dialog bersama Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr. Reisa Brotoasmoro, Jumat (16/10), yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca juga : Kapolri Mutasi 229 Pati Dan Pamen Polri

Kiai Ma'ruf menyebut, vaksinasi merupakan salah satu tujuan yang disyariatkan ajaran Islam, yang disebut maqashid asy-syariah yang memuat 5 hal. Menjaga agama, menjaga jiwa, menjaga harta, menjaga keturunan dan menjaga akal.

"Dari 5 ini,  dalam kondisi yang normal, menjaga agama itu nomor satu. Nomor dua menjaga jiwa atau hifdzun nafs. Tapi, dalam keadaan yang tidak normal seperti masalah pandemi, menjaga keselamatan jiwa menurut syariat itu nomor satu. Karena menjaga jiwa tidak ada alternatifnya, tidak bisa digantikan yang lainnya. Maka harus diutamakan," jelas Ma'ruf.

Baca juga : Vaksinasi Jangan Gaduh

Soal pengadaan vaksin oleh pemerintah, Ma'ruf mengatakan itu sebagai bentuk upaya ikhtiar untuk mencegah terjadinya suatu penyakit. Nah, program imunisasi menurutnya adalah bagian dari upaya pengobatan.

"Berobat itu ada dua macam, ada yang kuratif dan preventif. Kalau kuratif sudah terjadi diobati. Lalu, preventif itu sebelum terjadi," lanjut Ma'ruf. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.