Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Saudi Masih Ogah Berdamai Dengan Israel

Jumat, 16 Oktober 2020 18:11 WIB
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. [Foto: Agence France-Presse]
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud. [Foto: Agence France-Presse]

RM.id  Rakyat Merdeka - Normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel tampaknya tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Saudi menyebut, seharusnya fokus utama upaya perdamaian Timur Tengah adalah membawa Israel dan Palestina kembali ke meja perundingan.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud menjelaskan, membawa Palestina dan Israel ke meja perundingan adalah hal yang utama. "Pada akhirnya, satu-satunya hal yang dapat memberikan perdamaian abadi dan stabilitas abadi adalah kesepakatan antara Palestina dan Israel," katanya, seperti dikutip kantor berita Reuters.

Baca juga : BRT Trans Jateng Beroperasi Di Kawasan Industri Kendal

Sebelumnya, ada spekulasi bahwa Arab Saudi mungkin mengikuti jejak Uni Emirat Arab dan Bahrain, dalam membuka hubunga diplomatik dengan Israel. Kedua negara Arab itu menandatangani perjanjian untuk menjalin hubungan formal dengan Israel, 15 September lalu.

Berbicara kepada lembaga think tank, Washington Institute for Near East Policy, Menlu Saudi juga mengatakan, dia juga berharap segera bisa membantu menyelesaikan perselisihan dengan Qatar. Seperti diketahui, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan politik, perdagangan dan transportasi dengan Qatar pada pertengahan 2017.

Baca juga : AS Bujuk Saudi Buka Hubungan Diplomatik Dengan Israel

Keempat negara itu menuduh Qatar mendukung terorisme dan berdamai dengan Iran, yang umumnya dimusuhi oleh negara-negara Arab. Namun Qatar membantah tuduhan tersebut.

Pangeran Faisal berharap, nantinya akan ada jalan keluar. "Saya lihat ada jalan menuju itu dan kami berharap dapat menemukannya dalam waktu dekat," ujarnya.

Baca juga : Isu Stimulus AS Masih Jadi Tekanan Rupiah

Saat ditanya wartawan, kapan kemungkinannya, Faisal tak menjawab secara rinci. "Tebakan anda dan saya sama-sama bagus," jawabnya. [PYB]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.