Dark/Light Mode

Bio Farma Upayakan Harga Vaksin Di Bawah Rp 200 Ribu

Selasa, 20 Oktober 2020 09:23 WIB
Jubir Covid-19, Wiku Adisasmit
Jubir Covid-19, Wiku Adisasmit

RM.id  Rakyat Merdeka - Harga vaksin Virus Corona masih dibahas. Pemerintah tak ingin membebankan masyarakat terkait harga vaksin Covid-19 buatan Sinovac. 

Vaksin asal China ini rencananya akan diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero) sebanyak 17 juta per bulan.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah belum memutuskan besaran harga vaksin yang akan diberikan kepada masyarakat.  

Baca juga : Warga DKI Yang Nggak Mau Dites Atau Vaksin Covid, Bisa Kena Denda Rp 5 Juta

"Tentunya pemerintah tidak ingin memberatkan masyarakat soal harga vaksin Covid-19 nanti," kata Wiku dalam talkshow "Menjemput Asa Vaksin Covid-19" di Media Center Satgas Penanganan Covid-19 Graha BNPB Jakarta, Senin (19/10).

Wiku juga menjelaskan, soal skema penyebaran vaksin akan dilakukan berdasarkan prioritas mengingat produksi vaksin dilakukan secara bertahap. 

Mekanisme prioritas itu mengacu pada orang yang berisiko tinggi terpapar Covid-19, seperti Dokter, tenaga kesehatan dan perawat yang setiap hari bersentuhan dengan pasien Covid-19.

Baca juga : Partai Golkar Serukan Gerakan 3 M Di Pilkada 2020

"Nanti ada pertimbangan tersendiri apakah diberikan kepada orang yang berisiko tinggi dan juga diberikan ke daerah," jelas Wiku.

Corporate Secretary PT Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan, harga vaksin Covid-19 berada di kisaran Rp 200 ribu. 

Harga itu, kata Bambang, masih perkiraan yang kemungkinan bisa di bawah atau lebih tinggi.

Baca juga : Bio Farma: Harga Vaksin Corona Sekitar Rp 200 Ribu Per Dosis

“Ini baru kisaran saja. Harga bisa di atas atau di bawah nantinya (setelah diperhitungkan secara detail)," kata Bambang melalui Zoom.

Bambang mengaku, pihaknya telah melakukan serangkaian persiapan sebelum melakukan produksi vaksin setelah mendapat izin dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (Badan POM). 

Di mana, produksi vaksin Covid-19 tidak bisa mengacu kapasitas maksimal 250 juta dosis melainkan secara bertahap.“Sekitar 16 juta dosis sampai 17 juta dosis per bulan yang bisa diproduksi. Dan itu tergantung waktu suplai dari Sinovac," ujar Bambang.[KPJ]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.