Dewan Pers

Dark/Light Mode

Wilayah Risiko Penularan Corona Nambah, Pemda Diminta Keluar Zona Nyaman

Rabu, 21 Oktober 2020 16:57 WIB
Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto IST)
Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. (Foto IST)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jumlah wilayah yang masuk ke dalam zona sedang penularan Virus Corona meningkat. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 meminta pemerintah daerah (Pemda) bekerja keras menerapkan protokol kesehatan demi mengatasi penyebaran penyakit yang diakibatkan SARS-CoV-2.

Satgas Covid-19 terus mengingatkan masyarakat dan tenaga kesehatan agar menerapkan 3M dan 3T.  Sementara masyarakat menjalankan 3M: memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer,  tenaga kesehatan menjalankan 3T: tracing (penelusuran),  testing (pengujian), dan treatment (pengobatan).

Data Satgas Covid-19 menunjukkan, ada 35 wilayah kabupaten/kota yang statusnya berubah dari zona hijau (tidak ada kasus) /tidak terdampak dan zona kuning atau risiko rendah, menjadi zona oranye atau risiko sedang per 18 Oktober 2020.

Alhasil, saat ini terdapat 344 wilayah kabupaten/kota yang masuk ke dalam zona oranye.

Berita Terkait : Cegah Penyebaran Corona Di Kantor, KPK Kembali Lakukan Penyemprotan Desinfektan

Terkait hal ini, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, adanya peningkatan jumlah wilayah yang masuk ke dalam zona risiko penularan sedang, menjadi indikasi bahwa penerapan protokol kesehatan mulai mengendur.

Tak hanya dari sisi masyarakat, tetapi juga pemerintah daerah dalam menerapkan sanksi kepada para pelanggar protokol kesehatan.

Padahal, Pemda memiliki peran penting untuk memastikan penerapan protokol kesehatan, apakah telah sesuai dengan apa yang telah disampaikan pemerintah. Ini penting untuk mengantisipasi terjadinya penularan kasus Covid-19 yang lebih luas di masyarakat.   

“Kami mengharapkan Pemda keluar dari zona nyaman. Serta bekerja lebih keras lagi, agar keluar dari zona risiko sedang atau oranye, dan berpindah ke zona kuning maupun hijau,” kata Wiku saat menyampaikan keterangan melalui kanal YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (20/10).

Berita Terkait : Cegah Penularan Corona, Kemenkes Maksimalkan Tele Sehat

“Perpindahan ke zona risiko yang lebih tinggi adalah tanda bahwa Pemda dan masyarakat merasa terlalu nyaman, dan mulai melupakan pentingnya upaya pencegahan Covid-19,” ucapnya.

Ke-35 wilayah kabupaten/kota itu tersebar di 15 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Lampung, Kepulauan Bangka Belitung, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur. Kemudian, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Maluku Utara dan Papua. 

Pada Rabu  (21/10), 34 provinsi Indonesia mengalami penambahan kasus baru sebanyak 4.267. Jumlah kasus baru ini diperoleh dari hasil uji PCR terhadap 43.586 spesimen.

Sehingga pada hari ini, total kasus positif Covid-19 di Tanah Air mencapai 373.109 kasus. Dari jumlah tersebut, 297.509 pasien telah dinyatakan sembuh, dan 2.857 orang dilaporkan meninggal dunia.[MEL]

Berita Terkait : Penularan Corona Rawan Melonjak Dua Kali Lipat