Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Akibat PSBB Transisi dan Klaster Demontrasi

Penularan Corona Rawan Melonjak Dua Kali Lipat

Selasa, 13 Oktober 2020 05:59 WIB
Ilustrasi puluhan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/9). (Foto : Rakyat Merdeka/Rizky Syahputra)
Ilustrasi puluhan buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Rabu (30/9). (Foto : Rakyat Merdeka/Rizky Syahputra)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemberlakuan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di Jakarta setelah demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker), berpotensi berdampak ganda alias multiplier effect terhadap Penularan Virus Corona.

Pandangan itu disampaikan Pakar Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Tri Yunis Miko Wahyono, dalam keterangannya, kemarin.

Baca juga : Persahabatan : Prancis 7-1 Ukraina, Corona Bikin Merana

Dia menjelaskan, bila saat ini angka reproduksi Covid-19 adalah 1, maka rata-rata pertambahan kasus 900 per hari. Namun dengan adanya demo, ditambah penerapan PSBB transisi, angkanya bisa menjadi dua kali lipat atau sekitar 1.800 kasus per hari.

“Bisa-bisa reproduction number menjadi angka 2. Bayangin kalau kemudian jadi 1.800. Ke depannya ya jumlah pertambahan kasus per hari tetap di situ terus,” terang Tri.

Baca juga : Kemenkes Minta Pemda Bangun RS Khusus Jika Pasien Corona Melonjak

Angka itu, lanjutnya, akan diketahui bila Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tetap komitmen melakukan swab test seperti sekarang. Tri menilai, keputusan Gunernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menerapkan PSBB transisi terlalu terburu-buru. Apalagi, baru saja terjadi unjuk rasa besar menolak UU Ciptaker, pada Kamis (8/10).

Semestinya, lanjut Tri, Pemprov DKI Jakarta memperhitungkan dampak aksi demonstrasi tersebut sebelum mengeluarkan kebijakan. “Mestinya sabar dulu. Apalagi rem darurat dengan pengetatan PSBB dampaknya tidak signifikan. Angka penularan Covid- 19 di ibu kota masih tinggi,” ungkap Tri.

Baca juga : Kalau Pabrik Ditutup, Pekerja Terancam Jadi Pengangguran

Seperti diketahui, pada Sabtu (10/10) lalu, yang positif Corona di Jakarta sebanyak 1.259 orang. Besoknya, Minggu (11/10) yang terpapar Corona sebanyak 1.389 orang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.