Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
BNPT Ajak Negara APEC Antisipasi Aksi Terorisme Di Masa Pandemi
Kamis, 22 Oktober 2020 19:37 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) ajak negara-negara Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) mengantisipasi potensi ancaman terorisme di tengah pandemi Corona (Covid-19).
Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT, Komjen Polisi Boy Rafli Amar saat memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan daring 16th APEC Counter Terrorism Working Group (CTWG) Meeting, Kamis (22/10). Pertemuan diselenggarakan Malaysia sebagai Ketua APEC 2020 dan diikuti oleh perwakilan seluruh negara anggota APEC.
APEC CTWG merupakan wadah peningkatan kerja sama penanggulangan terorisme di antara anggota. Ini untuk menjamin aktivitas dan sistem perekonomian, perdagangan serta investasi di kawasan.
BNPT berperan aktif dalam menyampaikan masukan maupun statement dalam beberapa aktivitas APEC CTWG. Tak hanya itu, BNPT pun pernah menjadi tuan rumah pelaksanaan APEC Workshop on Strengthening Tourism Business Resilience Against the Impact of Terrorism Attack di Bali pada 2017.
Baca juga : BP Jamsostek Gencar Sosialisasi Anti Korupsi Ke Agen Perisai
Boy mengatakan, seluruh negara di dunia terdampak pandemi Covod-19 sehingga mengalami penurunan seluruh aspek pembangunan. Termasuk aspek ekonomi, sosial, budaya dan keamanan.
Dalam aspek keamanan, kata Boy, terkait penanggulangan terorisme, Indonesia sejalan dengan yang disampaikan Sekjen PBB dalam Laporan Kesebelas kepada Dewan Keamanan PBB (S/2020/774). “Seluruh negara diminta tetap waspada dari ancaman terorisme selama masa pandemi, khususnya dari ancaman kelompok teroris,” ujarnya.
Menurut dia, meskipun pada masa pandemi ini banyak negara menutup perbatasan sehingga membatasi pergerakan para teroris, faktanya organisasi teroris memanfaatkan pandemi ini untuk menyebarkan narasi, melakukan rekrutmen dan menggalang dana.
Dengan adanya kelesuan sosial ekonomi akibat Covid-19, kata dia, Indonesia mempunyai padangan yang sejalan sebagaimana naskah kebijakan yang disusun United Nations Counter-Terrorism Executive Director (CTED) tentang dampak pandemi terhadap aktivitas terorisme, kontra-terorisme, dan melawan ekstremisme kekerasan. “Pandemi ini telah menciptakan risiko ancaman terorisme baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,” ujarnya.
Baca juga : Pemerintah Antisipasi Klaster Covid-19 Dampak La Nina
Untuk risiko jangka pendek, pertama adanya captive audiens atau penonton yang tertawan. Istilah untuk orang menghabiskan waktu online selama masa pandemi.
Kedua, kata dia, pandemi memberikan kesempatan bagi kelompok teroris untuk melakukan propaganda melalui dunia maya. Terakhir, kelompok teroris memanfaatkan pandemi sebagai sarana melakukan kegiatan yang berkedok kemanusian.
Selanjutnya, risiko jangka panjang yang muncul adalah tergerusnya sumber daya yang dimiliki negara untuk kegiatan penanggulangan terorisme, berkurangnya kapasitas dan kemampuan aktor non-negara dalam turut serta menanggulangi terorisme. Kemudian menurunnya kekuatan ekonomi serta kualitas lingkungan yang berdampak pada penurunan kesejahteraan masyarakat.
“Penting bagi negara-negara APEC untuk membuat strategi komprehensif dengan pendekatan keras dan lunak untuk mengurangi risiko, baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang terkait dengan terorisme selama pandemi Covid-19. Negara-negara APEC tetap perlu mempertahankan tingkat kewaspadaan, termasuk upaya yang berkelanjutan dalam melawan terorisme,” tutur Boy.
Baca juga : Antisipasi Aksi Demo Di Istana Merdeka, Polisi Siapkan 12.000 Personel
Sebagai penutup, dia berpandangan, APEC sebagai organisasi ekonomi kawasan memiliki sarana dan kekuatan yang memadai untuk menjawab tantangan dalam mengatasi masalah ekonomi dan pembangunan, meskipun dunia dilanda pandemi. [ONO]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya