Dark/Light Mode

Mentan: Gubernur, Bupati Dan Wali Kota Menjaga Bufferstock Beras Dan Stabilitas Harga

Rabu, 28 Oktober 2020 12:06 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengendarai alsintan/Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengendarai alsintan/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat ketahanan pangan, khususnya beras sebagai salah satu komoditas pangan pokok strategis. 

Oleh karena itu, dia meminta kepada para gubernur, bupati dan wali kota untuk menjaga Bufferstock beras sekaligus stabilitas harganya. 

"Saya minta para jajaran pemerintah daerah yakni gubernur, bupati dan wali kota untuk melakukan persiapan di semua daerah ada kemungkinan banjir, apalagi dengan peringatan akan curah hujan yang cukup besar. Kesiapan dini harus dilakukan, minimal semua daerah punya mapping mana daerah yang masuk zona merah, kuning dan sebagainya," kata SYL saat melakukan kunjungan kerja ke Nagari Sicincin, Kabupaten Padang Pariaman Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (27/10).

Menurut SYL, kesiapan pangan rakyat harus sungguh-sungguh dilakukan sehingga ancaman pangan seperti badai La Nina atau curah hujan yang besar atau badai ekstrem apalagi dalam situasi pandemi tidak menjadi penghalang urusan makan rakyat. 

Baca juga : Menpora : Persatuan Jadi Kunci Menjaga Keselamatan Bangsa

"Kesiapan pangan sudah menjadi bagian yang saya saksikan tidak hanya data tetapi secara fakta di lapangan," tuturnya.

Untuk memastikan keberhasilan peningkatan produksi, SYL menyatakan sistem irigasi harus diperbaiki, sehingga pompa-pompa in dan out air di sawah harus dilakukan. 

Tidak hanya itu, SYL meminta varietas yang cocok harus ditanam seperti inpara 1 sampai 10, Inpari 29, Inpari 30 dan sejenisnya yang tahan air harus dipersiapkan. 

"Kita harus maksimalkan daerah-daerah, apabila terjadi bencana kita sudah mempersiapkan pangan yang kuat," tegasnya.

Baca juga : Bulan Depan Warga Kota Bogor Bakal Disuntik Vaksin Covid-19

Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi mengatakan, kinerja sektor pertanian di tahun 2020 menorehkan hasil yang menggembirakan. Untuk meningkatkan produksi, ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, diterapkan integrated farming.

Konsep integrated farming menuju zero waste terdiri dari integrasi vertikal yakni keterpaduan dari hulu onfarn hingga hilir dan integrasi horisontal yakni terpadu antar komoditas padi, sayur, ternak ayam, sapi dan lainya. 

"Konsep ini bisa dikelola dalam klaster kawasan berbasis korporasi. Pemerintah menyediakan fasilitas KUR (kredit usaha rakyat) bekerja sama dengan perbankan dan memberikan mengenalkan penerapan teknologi modern sehingga peningkatan produksi dan kesejahteraan petani benar-benar meningkat signifikan," jelas Suwandi.

Perlu diketahui, melansir data penghitungan BPS baru-baru ini, perkiraan produksi padi 2020 mengalami peningkatan 1,02 persen dibanding tahun sebelumnya. 

Baca juga : Mengenaskan... Demokrasi Dibajak Politik Transaksional

Produksi beras tahun 2020 mencapai 31,63 juta ton. Angka produksi tersebut diperoleh dari luas panen padi 2020 mencapai 10,79 juta hektare dan produksi padi diperkirakan sebesar 55,16 juta ton GKG. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.