Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dadan Kusdiana Jadi Dirjen EBTKE, Ini Harapan Menteri ESDM
Jumat, 6 November 2020 20:56 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif resmi menunjuk Dadan Kusdiana sebagai Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) per hari ini, Jumat (6/11). Menggantikan F.X Sutijastoto yang telah memasuki masa purnabakti.
"Saya harap, Saudara bisa membantu mewujudkan program strategis EBT," kata Arifin saat melantik Dadan di Gedung Chairul Saleh Sekretariat Jenderal Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (6/11).
Arifin berharap, Dadan mampu menjawab tantangan dalam mempercepat proses pemulihan perekonomian pasca pandemi Covid-19 melalui green economy. Hal itu antara lain dapat ditempuh melalui peningkatan porsi bauran EBT pada bauran energi nasional, menjadi 23 persen pada 2025.
Baca juga : Kinerja Presiden Bagus, Menteri Masih Gagap
"Saat ini, realisasi bauran EBT masih di bawah 10 persen," ungkapnya.
Program lain yang disoroti Arifin adalah program penghematan energi, serta kegiatan eksplorasi panas bumi yang harus dilakukan secara masif.
Dalam kurun waktu dua tahun (2022 - 2024), Kementerian ESDM menargetkan rencana pengembangan 20 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) sebesar 683 Mega Watt (MW).
Baca juga : Ini Bocoran Kandidat Direksi Baru Bank Mandiri
Hal lain yang menjadi pekerjaan rumah Dirjen EBTKE adalah mengembangkan pembangkit listrik EBT yang berasal dari air, bioenergi (sampah kota), bayu, dan surya.
"Saat ini pengembangan pembangkit EBT baru mencapai 10,44 Giga Watt (GW)," jelas Arifin.
Terakhir, mempercepat penyusunan rancangan Peraturan Presiden yang mengatur tentang pembelian tenaga listrik berbasis EBT dengan harga yang kompetitif.
Baca juga : Ribuan Jurnalis Siap Jadi Agen Perubahan Perilaku
"Artinya, dapat menjadi daya tarik investor dalam pembangunan EBT," tegas Arifin. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya