Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perdana, Mentan Syahrul Lepas Ekspor Cabe Kering Ke Pakistan

Selasa, 24 November 2020 13:51 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mencium cabe kering yang bakal diekspor ke Pakistan/Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mencium cabe kering yang bakal diekspor ke Pakistan/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor cabe kering asal Sulawesi Selatan menuju pasar internasional baru, yakni Pakistan, Minggu (22 /11).

Ekspor tersebut merupakan ekspor perdana yang dilakukan PT Ransu Navigasi Nusantara dengan total bahan ekspor kurang lebih mencapai 21 ton.

"Ini sesuatu yang mengembirakan karena pertanian tidak hanya tumbuh secara masif untuk kepentingan ketahanan pangan, tetapi juga ekspor kita terus berkembang. Bahkan tidak hanya dalam bentuk kuantitasnya, tapi juga beragam komoditi seperti cabe bisa diekspor ke pakistan untuk campuran pewarna tekstil mereka," kata Syahrul.

Menurut dia, pelepasan ini merupakan ekspor kedua setelah sebelumnya komoditas cabe kering juga menembus pasar Jepang. Tak main-main, jumlahnya mencapai 23 ton yang dikirim secara bertahap.

Baca juga : Elektabilitas DS-Sahrul Tertinggi Dari 3 Paslon

"Ini prospek karena komoditas cabe bisa kita panen setiap saat. Bahkan potensi kita juga cukup tinggi. Sekarang mereka punya kontrak 100 ton, tapi ke depan kami siap backup untuk ekspor di angka 1.000 ton," katanya.

Menurut Syahrul, keberhasilan ekspor menuju pasar baru di Asia bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi dalam perjalanannya eksportir selalu dihadapkan dengan perizinanan dan tingkat kepercayaan terhadap suatu negara.

Karena itu, Syahrul ingin para pengusaha dan eksportir terus berjalan, konsisten walau komoditas yang diekspor masih sebatas komoditas biasa.

"Jangan diukur seberapa besar uangnya karena yang paling penting kita tidak istirahat langkahnya. Tidak ada yang berhenti dan jajaran pertanian tidak boleh istirahat. kenapa? karena pertanian itu tidak mengenal hari," katanya.

Baca juga : Gerakannya Lambat, Inter Milan Siap Lego Erikson

Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Ali Jamil menambahkan, yang terpenting dalam proses ekspor adalah memperhatikan hilirisasi produk pertanian menjadi salah satu fokus upaya peningkatan ekspor nasional.

"Produk pertanian segar yang tidak tahan lama atau bersifat perishable maka harus dilakukan hilirasasi yang memberi nilai tambah dan menjamin keberterimaan produk di negara tujuan, karena tidak mudah rusak dan mutu terjaga," katanya.

Adapun selain ekspor cabe kering, Syahrul juga melepas komoditas pertanian asal subsektor perkebunan, tanaman pangan dan hortikultura seperti biji, kulit, cangkang, kelapa parut, karet, porang, cincau hitam, pisang, manggis hingga kencur dengan total 114,1 ton atau senilai Rp 21,3 miliar dengan negara tujuan benua Asia dan Eropa.

Berdasarkan data lalu lintas ekspor pertanian di Karantina Makassar, pertumbuhan negara tujuan ekspor meningkat 8 persen, yakni 133 negara tujuan ekspor di tahun 2019 dan 143 negara tujuan hingga Oktober 2020, atau bertambah 10 negara tujuan baru seperti Thailand, India dan China.

Baca juga : Sasar Pelaku Usaha, Mandiri Syariah Rilis Tabungan Bisnis

"Selaku koordinator gugus tugas peningkatan ekspor pertanian, kami akan terus mendorong tumbuhnya pelaku usaha dengan membuka akses informasi peluang ekspor pertanian seluas-luasnya," tukas Jamil.

Sebagai informasi tambahan, dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Oktober 2002, nilai ekspor pertanian terus mengalami pertumbuhan positif hingga sebesar USD 0,42 miliar atau tumbuh 1,26 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya. Dan jika dibandingkan tahun sebelumnya, kinerja ekspor pertanian mencatat pertumbuhan 23,80. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.