Dark/Light Mode

Banyak Anak Didik Stres

LaNyalla: Belajar Daring Mesti Menyenangkan

Minggu, 8 November 2020 08:13 WIB
Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (kanan). (Foto: Sophan Wahyudi/RM)
Ketua DPD AA LaNyalla Mahmud Mattalitti (kanan). (Foto: Sophan Wahyudi/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti meminta format dan porsi belajar daring memperhatikan situasi serta kondisi anak didik. Selain kondisi psikologis, format dan porsi belajar daring juga harus memperhatikan perbedaan kondisi daerah. 

“Di masa pandemi ini, sekolah daring memang menjadi alternatif terbaik, khususnya untuk melindungi para siswa dari paparan Covid19. Namun, tenaga pendidik juga harus memahami kondisi siswa,” ujar LaNyalla melalui keterangan tertulisnya, kemarin. 

Baca juga : Pertamina Perluas Layanan Lewat Satu Desa Satu Pangkalan Di Sumbar

Lebih lanjut, LaNyalla menyampaikan rasa prihatin dan duka citanya terkait kabar siswi kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 18 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), yang mengakhiri hidup karena beban sekolah daring. Berdasar tragedi tersebut, masalah utama sekolah daring bukan sekadar persoalan jaringan dan kuota internet. 

“Ini harus dicari solusinya. Sekolah daring bukan sekadar berisi tugas, tapi harus bisa menyenangkan, agar beban siswa berkurang. Tapi, perbaikan yang dilakukan harus sesuai dengan kondisi dan situasi masing-masing daerah,” harap Senator dari Provinsi Jawa Timur (Jatim) ini. 

Baca juga : Batu Berterbangan, Marinir AL Turun Tangan

LaNyalla berharap, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), dan sejumlah stakeholder lain merespons cepat kendala-kendala yang terjadi di lapangan. Jangan sampai, berbagai persoalan yang terjadi dibiarkan berlarut-larut, hingga melahirkan sejumlah masalah baru. 

“Aparat penegak hukum di Kabupaten Gowa, juga harus bergerak cepat dalam mengusut kabar siswa mengakhiri hidup karena beban sekolah daring. Informasi seperti ini tak boleh dibiarkan simpang siur, apalagi sampai memunculkan spekulasi dan beragam interpretasi di ruang publik,” tandasnya. 

Baca juga : Banyak Yang Ikut Demo, Anies Usul Pelajar Diberi Tugas Kaji UU Ciptaker

Polres Gowa menggelar konferensi pers terkait perkembangan kasus penemuan mayat siswa SMA yang meninggal dunia di dalam kamar pasca meminum racun rumput. Dari keterangan yang diperoleh, korban bunuh diri karena sering berhalusinasi. Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir mengungkap motif bunuh diri seorang siswa di salah satu SMA di Kecamatan Manuju, Gowa. 

“Penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap 9 orang saksi di antaranya orang tua korban, tante korban, wali kelas, guru kurikulum, kepala sekolah, rekan-rekan korban,” kata AKP Jufri, Selasa (3/11). Dari hasil keterangan para saksi, ditemukan fakta bahwa korban mengakhiri hidupnya karena kecewa akibat permintaan untuk dibelikan sepeda motor tidak terpenuhi. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.